Langsung ke konten utama

Building Bridges or Building Walls??


                I once worked in an organization where people trusted one another. Where people told the truth, shared information, did not feel afraid of getting it wrong or being a failure. When people made mistakes, they were able to admit to them openly and ask for help. Managers were more interested in what lessons had been learned from mistakes than apportioning blame. Gossip and nastiness were uncommon. People could disagree or challenge each other, knowing that it was done with positive intent. People were open, the atmosphere was supportive, problems were solved easily, there was no need to read between the lines because you could rely on the fact that people communicated honestly and no one was ‘punished’ for speaking out. Because of this strong element of trust, people worked better and relationships – whether with customers, colleagues or suppliers – were stronger and more successful.

                 It sounds like a great place to work doesn’t it? The truth is, I have not worked in a place quite like this (in common with over 90 per cent of people that we surveyed). The story is not true. The question is, could it be? It may seem unrealistic or naïve to expect or even imagine that an organisation like the one described above could exist, but isn’t it about time we asked why this is the case, and whether it’s a situation that we want to continue?
                Trust is something that we become aware of at a very early age. What happens when we do not trust others in our place of work? The experience can be stressful because we have to watch what we say and do. We expend considerable energy managing how we are perceived, making sure we make alliances with the ‘right’ people and are seen to distance ourselves from the ‘wrong’ ones. This situation is not about captaincy and doing the right thing. At its extreme, it is about self-preservation and not doing the wrong thing. The effects for the organization can range from missed opportunities and unfulfilled potential to complete dishonesty and, in the case of corporations, damaged customer relationships, lost business, failed partnerships, corporate scandals and collapse.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kutipan Menarik dari Buku Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi

Buku “Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi” karangan Boy Candra ini saya beli beberapa hari yang lalu. Kalau ada yang bilang jangan menilai sebuah buku hanya dari sampulnya saja, mungkin saya adalah bagian dari sebuah anomali. Nyatanya, keputusan saya untuk membeli novel ini sebagian besar ditentukan oleh apa yang ditampilkan pada bagian sampulnya. Saya tertarik membeli sebab sampul bukunya yang sederhana dengan ilustrasi dua orang yang berada di bawah hujan ditambah beberapa kalimat narasi di sampul belakang buku.  Ini pertama kalinya saya membaca karya dari Boy Candra. Sebuah novel yang cukup renyah untuk dicerna. Hanya perlu waktu setengah hari untuk menyelesaikan buku setebal 284 halaman ini. Berlatar belakang dunia perkuliahan, tokoh Kevin, Nara, Juned, dan Tiara dipertemukan. Kevin dan Nara sudah bersahabat sejak kecil. Diam-diam ia memendam perasaan pada Nara. Nara yang tidak tahu bahwa Kevin punya perasaan lebih padanya, pernah meminta Kevin untuk menjadi sahabat selaman...

Sebuah Nasihat yang (Tidak) Perlu Dimasukkan ke Hati

Jarang-jarang temanku berpendapat sebegini panjangnya. "Ning, selama berhubungan dengan manusia; ketulusan itu utopis banget. Apalagi zaman sekarang. Naif namanya kamu percaya dengan hal itu. Nih ya, mungkin kamu engga sadar; sebenernya orang-orang yang memberi kebaikan mereka ke kamu diam-diam mereka sedang menganggapmu seperti celengan. Suatu saat mereka pasti akan meminta kembali kebaikan itu darimu dalam bentuk yang lain. Lalu ketika kamu tidak bisa atau memilih untuk tidak ingin mengembalikan itu; mereka mulai mengungkit-ungkit aset apa yang sudah ditanamkannya  kepadamu. Kemudian dengan bias, kamu dianggap tidak sadar diri, tidak tahu balas budi, tidak tahu caranya bersyukur pada mereka. See??? Waspada saja kalau banyak orang baik yang terlalu baik disekitarmu, ingat ya; di dunia ini tuh gak ada yang mananya gratisan. Jangan percaya, bohong! Mungkin mulanya kamu sulit melihat ujungnya, tapi pasti ada yang tersembunyi dibalik itu. Terserah sih ma...