Langsung ke konten utama

Satu Teguran (lagi)

“Assalamu’alaykum yuning. Bagaimana kabarnya? Lagi sibuk apa sekarang?”
Sms dari Nurmalasari yang memberiku kejutan diantara banyaknya sms di kotak masuk pesanku. Nurmalasari, yang biasa dipanggil lala adalah temanku dari jurusan D3 Manajemen. Sudah lama tidak terdengar kabarnya.
“Wa’alaykumsalam. Alhamdulillah. Sekarang lagi sibuk kuliah aja. Lala gimana kabarnya?”
“Alhamdulillah baik. Ning aku mau tanya-tanya nih.”
“tanya apa la? Insya Allah kalau aku tahu aku jawab.”
“soal solat tahajud ning. Emang harus tidur dulu ya? Aku kan sering ngerjain tugas sampai malam, trus mau solat tahajud. Itu gimana?”
Pertanyaan itu serasa menohok ke jantung hatiku. Minder saat menyadari dia yang baru setahun lalu berhijab, benar-benar bersemangat dalam menjalankan perintah-Nya. Aku? Berpikir keras kapan terakhir kali khusyuk bermalam-malam dengan Sang Pencipta. Terlalu lelah dengan aktifitas dunia hingga ibadah yaumiyah sering terbengkalai.
Apa yang salah?
Teringat nasehat seorang kakak, “Bukanlah kuantitas yang salah, tetapi kualitas diri yang mesti dibenahi. Karena amanah sejalan dengan iman.”
Lantas mengapa semakin banyak amanah, justru iman terasa semakin compang camping?
Padahal Allah bersumpah dalam kitab-Nya,
Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.” (QS. Al Asr 1-2)
Jadi merasa termasuk orang yang rugi dan melalaikan waktu :’(

#Muhasabah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Nasihat yang (Tidak) Perlu Dimasukkan ke Hati

Jarang-jarang temanku berpendapat sebegini panjangnya. "Ning, selama berhubungan dengan manusia; ketulusan itu utopis banget. Apalagi zaman sekarang. Naif namanya kamu percaya dengan hal itu. Nih ya, mungkin kamu engga sadar; sebenernya orang-orang yang memberi kebaikan mereka ke kamu diam-diam mereka sedang menganggapmu seperti celengan. Suatu saat mereka pasti akan meminta kembali kebaikan itu darimu dalam bentuk yang lain. Lalu ketika kamu tidak bisa atau memilih untuk tidak ingin mengembalikan itu; mereka mulai mengungkit-ungkit aset apa yang sudah ditanamkannya  kepadamu. Kemudian dengan bias, kamu dianggap tidak sadar diri, tidak tahu balas budi, tidak tahu caranya bersyukur pada mereka. See??? Waspada saja kalau banyak orang baik yang terlalu baik disekitarmu, ingat ya; di dunia ini tuh gak ada yang mananya gratisan. Jangan percaya, bohong! Mungkin mulanya kamu sulit melihat ujungnya, tapi pasti ada yang tersembunyi dibalik itu. Terserah sih ma...

IBNU KHALDUN

Biografi Ibn Khaldun, nama lengkapnya adalah Abdu al-Rahman ibn Muhamad ibn Muhamad ibn Muhamad ibn al-Hasan ibn Jabir ibn Muhamad ibn Ibrahim ibn Khalid ibn Utsman ibn Hani ibn Khattab ibn Kuraib ibn Ma`dikarib ibn al-Harits ibn Wail ibn Hujar atau lebih dikenal dengan sebutan Abdur Rahman Abu Zayd Muhamad ibnu Khaldun. Abdurrahman Zaid Waliuddin bin Khaldun, lahir di Tunisia pada tanggal 1 Ramadhan 732 H atau 27 Mei 1332 M.  

Itinerary Gunung Papandayan 2018

Pendakian saya ke Gunung Papandayan kali ini ditemani oleh 4 orang. Pertama Amir, dia adalah teman sekelas saya ketika S1 di jurusan komunikasi. Kedua ada Ajeng, teman satu kampus, satu organisasi, juga teman mengaji bareng. Ketiga Esa, Esa adalah teman sekelasnya ajeng di jurusan teknik informatika. Dan terakhir ada Ryan. Ryan adalah temannya Amir. Kami berlima janjian untuk bertemu di titik kumpul Terminal Kampung Rambutan. Saya datang pertama, kemudian Ajeng dan Esa. Sambil menunggu Amir dan Ryan, kami bertiga makan malam dahulu dengan nasi padang. Tak lama kemudian Ryan tiba. Setelah Amir datang dan semua anggota lengkap kami langsung naik bis ekonomi AC meluncur ke Garut.  Kami berangkat sekitar jam sembilan malam. Tiba di Terminal Guntur-Garut jam setengah tiga pagi. Udara dingin mulai terasa menusuk kulit. Di sini saya dan teman-teman sempat diminta oleh seorang pemuda untuk memberinya sekian uang. Sepertinya ia mabuk, terlihat dari pupil matanya dan mulutnya ya...