Langsung ke konten utama

Kembali pada Sistem Perekonomian Koperasi

kegiatan ini sebenarnya sudah lama, mungkin sudah kadaluarsa karena saya lupa nge-postnya, tapi belum tentu ilmunya juga kadaluarsa :D
check this out !           

            Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyelenggarakan seminar dalam rangka International Cooperative Fair 2011 yang berlangsung pada tanggal 17 februari 2011 di ruang auditorium fakultas ekonomi. Seminar yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 15.00 ini di awali dengan paparan dari suroto, pembicara yang berasal dari Lembaga Studi Pengembangan Perekonomian Indonesia (lSP2I) yang membahas tentang koperasi.

            Perekonomian dewasa ini tidak terlepas dari adanya globalisasi, globalisasi sebenarnya bersifat multidimensial namun dari semua itu yang paling menonjol adalah globalisasi dibidang ekonomi. Globalisasi dibidang ekonomi merupakan akibat dari revolusi ekonomi liberal yang kemudian dijalankan oleh aktor-aktor global kapitalisme. Globalisasi yang identik dengan keluasan, kekuatan, dan kecepatan, dapat menghasilkan dampak yang luar biasa bagi pelaku ekonomi global terutama dalam hal keuntungan dan ekspansi produknya. Perekonomian kapitalisme dengan sifat individualitasnya hanya akan memberikan keuntungan-keuntungan kepada para stakeholdernya saja, akibatnya timbullah disparitas atau kesenjangan dalam sosial ekonomi. Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.
            Salah satu akibat dari globalisasi adalah penerapan sistem perekonomian pada perusahaan-perusahaan di negeri ini yang kebanyakan bertumpu pada kapitalisme, sehingga keadaan perekonomian indonesia masih carut marut. Dalam kapitalisme, keuntungan terbesar hanya dimiliki oleh para petinggi perusahaan dan para investor sehingga untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, mereka bisa saja membuat regulasi demi keuntungan mereka sekalipun harus mengeksploitasi para pekerjanya.
                    Intinya lebih baik kita kembali pada sistem perekonomian yang berlandaskan koperasi, untuk membangun perekonomian yang lebih baik. huummnn tapi aku pikir, alangkah lebih baiknya jika perekonomian syariah yang diterapkan di negara ini :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBNU KHALDUN

Biografi Ibn Khaldun, nama lengkapnya adalah Abdu al-Rahman ibn Muhamad ibn Muhamad ibn Muhamad ibn al-Hasan ibn Jabir ibn Muhamad ibn Ibrahim ibn Khalid ibn Utsman ibn Hani ibn Khattab ibn Kuraib ibn Ma`dikarib ibn al-Harits ibn Wail ibn Hujar atau lebih dikenal dengan sebutan Abdur Rahman Abu Zayd Muhamad ibnu Khaldun. Abdurrahman Zaid Waliuddin bin Khaldun, lahir di Tunisia pada tanggal 1 Ramadhan 732 H atau 27 Mei 1332 M.  

Sebuah Nasihat yang (Tidak) Perlu Dimasukkan ke Hati

Jarang-jarang temanku berpendapat sebegini panjangnya. "Ning, selama berhubungan dengan manusia; ketulusan itu utopis banget. Apalagi zaman sekarang. Naif namanya kamu percaya dengan hal itu. Nih ya, mungkin kamu engga sadar; sebenernya orang-orang yang memberi kebaikan mereka ke kamu diam-diam mereka sedang menganggapmu seperti celengan. Suatu saat mereka pasti akan meminta kembali kebaikan itu darimu dalam bentuk yang lain. Lalu ketika kamu tidak bisa atau memilih untuk tidak ingin mengembalikan itu; mereka mulai mengungkit-ungkit aset apa yang sudah ditanamkannya  kepadamu. Kemudian dengan bias, kamu dianggap tidak sadar diri, tidak tahu balas budi, tidak tahu caranya bersyukur pada mereka. See??? Waspada saja kalau banyak orang baik yang terlalu baik disekitarmu, ingat ya; di dunia ini tuh gak ada yang mananya gratisan. Jangan percaya, bohong! Mungkin mulanya kamu sulit melihat ujungnya, tapi pasti ada yang tersembunyi dibalik itu. Terserah sih ma...

Itinerary Gunung Papandayan 2018

Pendakian saya ke Gunung Papandayan kali ini ditemani oleh 4 orang. Pertama Amir, dia adalah teman sekelas saya ketika S1 di jurusan komunikasi. Kedua ada Ajeng, teman satu kampus, satu organisasi, juga teman mengaji bareng. Ketiga Esa, Esa adalah teman sekelasnya ajeng di jurusan teknik informatika. Dan terakhir ada Ryan. Ryan adalah temannya Amir. Kami berlima janjian untuk bertemu di titik kumpul Terminal Kampung Rambutan. Saya datang pertama, kemudian Ajeng dan Esa. Sambil menunggu Amir dan Ryan, kami bertiga makan malam dahulu dengan nasi padang. Tak lama kemudian Ryan tiba. Setelah Amir datang dan semua anggota lengkap kami langsung naik bis ekonomi AC meluncur ke Garut.  Kami berangkat sekitar jam sembilan malam. Tiba di Terminal Guntur-Garut jam setengah tiga pagi. Udara dingin mulai terasa menusuk kulit. Di sini saya dan teman-teman sempat diminta oleh seorang pemuda untuk memberinya sekian uang. Sepertinya ia mabuk, terlihat dari pupil matanya dan mulutnya ya...