Langsung ke konten utama

Bahagia itu Sederhana



“Bahagia itu dekat, ada pada hati yang bersyukur”. (dari sebuah buku yang judul dan pengarangnya aku lupa siapa..hehe maaf ya :D)

Beberapa hal lain yang membahagiakan (menurutku) itu juga sederhana:
·           Diberi nikmat iman, islam, sehat oleh Allah :D Alhamdulillah (ini sih bukan sederhana).
·           Bangun dari tidur nyenyak tanpa bayang-bayang tugas, mimpi buruk tentang orang lain, atau hal-hal lain yang bikin dada terasa sempit.
·           Kumpul bareng keluarga dengan suasana yang nyaman tanpa ada pikiran-pikiran buruk satu dengan lainnya (kayaknya gak pernah inget pernah mengalami hal ini. haha)
·           Makan permen lollipop di ruang terbuka dengan udara segar tanpa harus tercemar polusi atau asap rokok.
·           Nonton film horror bareng-bareng sambil makan mie bebep, trus ngeliatin una, aina, dan ebi yang jejeritan sementara aku, dewi sama yayat cengo ngeliat mereka yang teriak-teriakan.
·           Jalan-jalan gratis, wifi-an gratis, makan gratis, ikut event gratis, hahaha mahluk gratisan :D kalau ada yang gratis kenapa harus murah, tapi tentu juga harus berkualitas.
·           Ngeliat orang ketawa lepas kayak gak ada beban, dan gak tahu karena alasan apa jadi ikut-ikutan ketawa juga.
Masih banyak yang lainnya, bentar ya diingat-ingat dulu deh.. hehe nanti dilanjutin lagi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Manajemen Makna Terkoordinasi

Untuk memahami apa yang terjadi dalam sebuah percakapan, Barnett Pearce dan Vernon Cronen membentuk teori Manajemen Makna Terkoordinasi ( Coordinated Management of Meaning -CMM). Bagi Pearce dan Cronen, orang berkomunikasi berdasar aturan. Mereka berpendapat bahwa aturan tidak hanya membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang lain, melainkan juga dalam menginterpretasikan apa yang dikomunikasikan orang lain kepada kita. Manajemen makna terkoordinasi secara umum merujuk pada bagaimana individu-individu menetapkan aturan untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna, dan bagaimana aturan-aturan tersebut terjalin dalam sebuah percakapan di mana makna senantiasa dikoordinasikan. Cronen, Pearce, dan Haris menyebutkan : “Teori CMM menggambarkan manusia sebagai aktor yang berusaha untuk mencapai koordinasi dengan mengelola cara-cara pesan dimaknai.” Dalam percakapan dan melalui pesan-pesan yang kita kirim dan terima, orang saling menciptakan makna. Saat kita menciptakan dunia

Kutipan Menarik dari Buku Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi

Buku “Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi” karangan Boy Candra ini saya beli beberapa hari yang lalu. Kalau ada yang bilang jangan menilai sebuah buku hanya dari sampulnya saja, mungkin saya adalah bagian dari sebuah anomali. Nyatanya, keputusan saya untuk membeli novel ini sebagian besar ditentukan oleh apa yang ditampilkan pada bagian sampulnya. Saya tertarik membeli sebab sampul bukunya yang sederhana dengan ilustrasi dua orang yang berada di bawah hujan ditambah beberapa kalimat narasi di sampul belakang buku.  Ini pertama kalinya saya membaca karya dari Boy Candra. Sebuah novel yang cukup renyah untuk dicerna. Hanya perlu waktu setengah hari untuk menyelesaikan buku setebal 284 halaman ini. Berlatar belakang dunia perkuliahan, tokoh Kevin, Nara, Juned, dan Tiara dipertemukan. Kevin dan Nara sudah bersahabat sejak kecil. Diam-diam ia memendam perasaan pada Nara. Nara yang tidak tahu bahwa Kevin punya perasaan lebih padanya, pernah meminta Kevin untuk menjadi sahabat selamanya.

Jihad dan Tauhid sebagai Etos kerja (bag.1)

                Jihad atau mujahadah yang berasal dari kata jahada-yujahidu, yang mempunyai makna bersungguh-sungguh dalam mengerahkan seluruh potensi untuk mencapai suatu tujuan atau cita-cita. Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an :                 “Dan barang siapa berjuang sekuat tenaga (jahada) sesungguhnya ia telah berusaha (yujahidu) untuk dirinya sendiri.” (Q.S. Al Ankabuut : 6)                 “Dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah, maka Allah akan memberikan jalan baginya.” (Q.S Al Hajj : 77)                 Hanya orang-orang yang berpikiran sempit yang mengartikan dan menafsirkan jihad hanya dengan pengertian perang. Makna  jihad bila dikaitkan dengan bekerja atau berikhtiar adalah satu kekuatan yang harus terus digali dan diuji potensinya agar mampu mengeluarkan energi yang signifikan. Apalah artinya cita-cita tanpa adanya keinginan dan daya juang, ia hanya menjadi sebuah mimpi dan obsesi kosong yang membuahkan khayalan melankolik. Tentu kita boleh bermimp