“Sesungguhnya
afiliasi saya dalam organisasi ini mengharuskan saya mengetahui mengapa saya
berafiliasi dengannya, dan bukan dengan yang lain? Apakah yang membuat saya
berada di dalamnya? Mengapa saya tidak di tempat lain? Apakah ini kebetulan
(walaupun sebenarnya ketetapan Allah bukanlah suatu kebetulan) ataukah ini
hasil pengamatan, penelitian dan seleksi?
Saya
harus memahami jalan perjuangan ini agar afiliasi saya dalam organisasi ini
adalah afiliasi yang dilandasi oleh kesadaran dan pemikiran yang matang, dan
bukan afiliasi yang serampangan dan sembarangan.
Saya
harus sadar bahwa afiliasi terhadap organisasi ini adalah salah satu bukti
terhadap agama ini, yang kemudian termanifestasi dalam pelaksanaan perintah
Allah dan keinginan untuk meraih keridhaan-Nya. Saya tidak ingin afiliasi saya
hanya bersifat spontan dan emosional belaka, sehingga apabila badai kepayahan
dan kesulitan itu datang dengan mudahnya saya banting setir dari jalan ini,
atau berguguran. Saya juga tidak ingin afiliasi ini adalah afiliasi pragmatis
yang dilandaskan karena adanya titik temu antara kepentingan individu dengan
organisasi sehingga ketergabungan saya tidak lebih dari sekedar mediasi guna
mencapai kemaslahatan pribadi yang berupa orientasi profit, jabatan, atau
status sosial tertentu.
Saya
harus sadar bahwa peryataan ketergabungan dan afiliasi saya terhadap organisasi
ini bermakna mobilisasi seluruh kapasitas dan kemampuan saya sebagai individu
demi kemaslahatan Islam, menundukkan ego pribadi untuk kepentingan Islam, bukan
malah sebaliknya.
Dan
hak Allah untuk memilih, menyeleksi, dan mengklarifikasi siapa di antara hamba
Allah yang pantas untuk mewarisi dan mengmban amanah berat kepemimpinan dunia,
yang bahkan bumi, langit, dan gunung-gunung pun merasa tidak sanggup untuk
mengembannya.”
“jika kamu (pada Perang Uhud)
mendapat luka maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada Perang Badar)
mendapat luka yang serupa. Dan masa
(kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka
mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman
(dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur
sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim. Dan agar Allah
membersihkan orang-orang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan
orang-orang kafir.” (QS. Ali Imran: 140-141)
#luruskan niat.
Segera perbaharui, ia apabila melenceng
Komentar
Posting Komentar