sms pengingat dari seorang teman, yang cukup membuatku merasa JLLLLEEEEEB :
"ingin sekali menangis dan tersedu sepuasnya, bersandar pada bahu si bijak, lalu kuutarakan semua resahku, tentang amanah dakwah ini, tentang barisan ini, dan tentang rumah cahaya-Nya yang dibilang meredup. Entahlah, yang kutahu redup itu bukan padam atau gelap gulita tanpa cahaya, yang kutahu redup itu hanya cahaya kecil yang tak maksimal membagi cahayanya pada sekitar. Menurutku hanya sedikit butuh pemantik yang akan kembali menyinari cahaya surau kami bersama. Ya, karena surau itu milik bersama, milik siapa saja yang ingin mendapat penerangan walau hanya setitik saja cahayanya.
Allah, bantulah kami meneruskan perjuangan ini.
Rasulullah, maafkan kami, umatmu yang belum bisa meneruskan tongkat estafet dakwah ini dengan maksimal. Kami terlalu sibuk mementingkan ego kami, kami terlalu sibuk mencari-cari salah dan kekurangan saudara kami sehingga kami pun melupakan aib-aib kami yang bisa saja engkau beberkan dimata saudara kami, kami terlalu sibuk memikirkan perbedaan, padahal sebenarnya kami tahu perbedaan itu adalah rahmat. kami terlalu sibuk membicarakan kelemahan dan kekurangan orang lain, sementara lupa dengan cacat sendiri.
Ya Rabb, maafkan kami."
Komentar
Posting Komentar