Langsung ke konten utama

Ya Rabb, maafkan kami

sms pengingat dari seorang teman, yang cukup membuatku merasa JLLLLEEEEEB :

"ingin sekali menangis dan tersedu sepuasnya, bersandar pada bahu si bijak, lalu kuutarakan semua resahku, tentang amanah dakwah ini, tentang barisan ini, dan tentang rumah cahaya-Nya yang dibilang meredup. Entahlah, yang kutahu redup itu bukan padam atau gelap gulita tanpa cahaya, yang kutahu redup itu hanya cahaya kecil yang tak maksimal membagi cahayanya pada sekitar. Menurutku hanya sedikit butuh pemantik yang akan kembali menyinari cahaya surau kami bersama. Ya, karena surau itu milik bersama, milik siapa saja yang ingin mendapat penerangan walau hanya setitik saja cahayanya.
Allah, bantulah kami meneruskan perjuangan ini.
Rasulullah, maafkan kami, umatmu yang belum bisa meneruskan tongkat estafet dakwah ini dengan maksimal. Kami terlalu sibuk mementingkan ego kami, kami terlalu sibuk mencari-cari salah dan kekurangan saudara kami sehingga kami pun melupakan aib-aib kami yang bisa saja engkau beberkan dimata saudara kami, kami terlalu sibuk memikirkan perbedaan, padahal sebenarnya kami tahu perbedaan itu adalah rahmat. kami terlalu sibuk membicarakan kelemahan dan kekurangan orang lain, sementara lupa dengan cacat sendiri.
Ya Rabb, maafkan kami."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kutipan Menarik dari Buku Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi

Buku “Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi” karangan Boy Candra ini saya beli beberapa hari yang lalu. Kalau ada yang bilang jangan menilai sebuah buku hanya dari sampulnya saja, mungkin saya adalah bagian dari sebuah anomali. Nyatanya, keputusan saya untuk membeli novel ini sebagian besar ditentukan oleh apa yang ditampilkan pada bagian sampulnya. Saya tertarik membeli sebab sampul bukunya yang sederhana dengan ilustrasi dua orang yang berada di bawah hujan ditambah beberapa kalimat narasi di sampul belakang buku.  Ini pertama kalinya saya membaca karya dari Boy Candra. Sebuah novel yang cukup renyah untuk dicerna. Hanya perlu waktu setengah hari untuk menyelesaikan buku setebal 284 halaman ini. Berlatar belakang dunia perkuliahan, tokoh Kevin, Nara, Juned, dan Tiara dipertemukan. Kevin dan Nara sudah bersahabat sejak kecil. Diam-diam ia memendam perasaan pada Nara. Nara yang tidak tahu bahwa Kevin punya perasaan lebih padanya, pernah meminta Kevin untuk menjadi sahabat selamanya.

This Is Not My Passion

Disemester ini, semester enam, rasanya seperti kehilangan semangat. Lost my passion. Malas banget. Kuliah rasanya gak nyaman. Dateng sih dateng. Raganya ada, tapi pikirannya gak tahu kemana. Parah banget ya. Gak cuma kuliah, organisasi pun juga lagi malas. Minggu-minggu ini cuma jadi pengamat aja. Dan hari ini ada setumpuk agenda, tapi akhirnya kuputuskan dirumah saja. Alias bolos. Gak kuliah, gak datang tahsin, dan gak datang kajian. Yaampun, devil sedang berjaya nih. Kuliah rasanya begitu-gitu doang. Dari semester ke semester dosennya itu-itu lagi, dengan cara mengajar yang gitu lagi gitu lagi. Ada sih dosen yang ajib, kalau beliau ngajar gak sekedar transfer ilmu, tapi transfer emosi juga. Kita diajak diskusi. Diajak mikir beneran mikir. Kalau kami salah, dikasih tahu yang benar. Bukan tipe dosen yang bisanya cuma menghakimi. Walaupun mata kuliah yang beliau ajar termasuk yang sulit dipahami, tapi ngajarnya enak. Aku pribadi enjoy, gak males-malesan masuk ke kelas beliau. Y

Brosur Profil Perusahaan

Tugas mata kuliah Sistem Multimedia bersama Ahmad Fauji dan Leo Susanto