Langsung ke konten utama

Pion Kecil

Kadang ia merasa ia lebih mirip pion kecil dalam bidak percaturan
Pion kecil yang tak punya banyak pilihan
Pion kecil yang langkahnya harus selalu maju, maju, maju satu langkah
Pion kecil yang berada dalam barisan terdepan
Ia bertanya-tanya, pertanyaan yang memburu
Siapa sih yang menempatkan dirinya diposisi ini?
Dan mengapa ia harus menjadi pion yang hanya punya pilihan untuk melangkah maju?
Bukannya tidak ngeri
Bukannya jantung tidak bergetar hebat
Apabila berhadapan dengan benteng, kuda, ster, ratu, dan raja pihak lawan
Mereka... petinggi yang lebih fleksibel langkahnya
Mereka... lebih powerful
Pion kecil ini bisa saja mendapat serangan dari arah yang tak terduga
Pion ini rentan luka, dan bisa tewas kapan saja
Sesekali nyali pion ini mengerdil
Tapi apakah pantas mereka yang lebih powerful di dunia percaturan lebih ia takuti dari pada Tuhannya?
Bila ketakutan menjalar meremas hati
Pion kecil ini hanya bisa menutup mata dan tetap berjalan
Kemampuan menikmati mimpi buruk
Itulah cara pion kecil ini bertahan
Pion kecil ini hanya bisa berdoa dan berharap
Skenario Tuhan menuntunnya sebagai petunjuk jalan agar selamat ke tujuan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kutipan Menarik dari Buku Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi

Buku “Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi” karangan Boy Candra ini saya beli beberapa hari yang lalu. Kalau ada yang bilang jangan menilai sebuah buku hanya dari sampulnya saja, mungkin saya adalah bagian dari sebuah anomali. Nyatanya, keputusan saya untuk membeli novel ini sebagian besar ditentukan oleh apa yang ditampilkan pada bagian sampulnya. Saya tertarik membeli sebab sampul bukunya yang sederhana dengan ilustrasi dua orang yang berada di bawah hujan ditambah beberapa kalimat narasi di sampul belakang buku.  Ini pertama kalinya saya membaca karya dari Boy Candra. Sebuah novel yang cukup renyah untuk dicerna. Hanya perlu waktu setengah hari untuk menyelesaikan buku setebal 284 halaman ini. Berlatar belakang dunia perkuliahan, tokoh Kevin, Nara, Juned, dan Tiara dipertemukan. Kevin dan Nara sudah bersahabat sejak kecil. Diam-diam ia memendam perasaan pada Nara. Nara yang tidak tahu bahwa Kevin punya perasaan lebih padanya, pernah meminta Kevin untuk menjadi sahabat selaman...

Ngebolang ke Mangga Dua Mall

Kamis, 4 Oktober 2012 Blacky mati suri ! Dan membuat saya galau setengah hidup. Oh iya, sebelumnya perkenalkan, Blacky adalah nama netbook saya tipe hp mini. Blacky itu kado dari orang tua di usia saya yang ke 18, terutama ibu yang gak tega kalau lihat saya pulang tengah malam dari rental untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Orang-orang mengira kalau blacky itu anjing peliharaan saya, padahal bukan. Saya justru phobia sama anjing. Saya beri nama Blacky karena warnanya hitam dan biar saya gak takut lagi sama anjing (haha agak gak logis sih alasannya). Oke, yang jelas dia sekarang sekarat, harddisknya rusak. Harddisk blacky itu ibarat setengah memori otak saya. Segala data tugas kuliah, organisasi, hobi, karya ilmiah, sumber inspirasi, bahkan sampai hal-hal yang gak terlalu penting pun disimpan disana. Nyesek banget deh pas tahu kalau harddisknya harus diganti. Di teknisi sebelumnya ditawari harddisk dengan spesifikasi yang sama tapi saya belum cocok dengan harganya. Nah ...

Inspirasi Kebaikan dari yang Gratisan

Siapa sih yang tak senang kalau dapat promo? Apalagi gratisan, termasuk soal makanan. Ya itulah yang saya rasakan setelah dua kali mendapat promo makan gratis di salah satu restoran Korea yang tersertifikasi halal.  What? Waittttt…. Iya halal sih, tapi gimana ceritanya muslimah yang kerudungnya lebar makan di restoran korea dengan setelan lagu ala budaya pop korea yang hype abis? girls bandnya saja pakaiannya kurang bahan, kan bertolak belakang sekali dengan nilai-nilai Islam. Jangan-jangan makan di sana karena ngefans sama artis koreanya? Tak malu apa sama kerudung? Mungkin ada yang bertanya-tanya seperti itu. Buat saya pribadi, saya tidak merumitkan  itu. Dibilang ngefans tidak juga. Murni karena promonya menarik, makanannya halal dan rasanya enak. Saya berpikir positif, barangkali dengan semakin banyaknya muslim/ah yang datang ke restoran itu budaya popnya bisa sedikit bergeser ke arah yang lebih ramah dengan nilai Islam. Atau setidaknya customer muslim punya penga...