Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Donat Kok Gitu

Sebelum cerita panjang lebar, saya ada pemberitahuan terlebih dahulu. Di dalam tulisan ini akan banyak bahasa gaul dan ejaan yang mungkin tidak sesuai, so mohon dibawa santai. Oke sist, oke bro? Hehe Dipostingan kali ini saya mau cerita tentang eksperimen bikin donat kemarin. Sebelum-sebelumnya sudah pernah bikin donat, tapi hasilnya selalu berubah-ubah, belum ada yang mantap. Kali ini saya mencoba resep baru yang saya temukan dari salah satu media yang khusus memuat resep kue. Berhubung saya ga punya alat takar di rumah, jadi dikira-kira aja deh takaran bahan-bahannya. Pas semua bahan udah dicampur adonannya engga kalis, masih lengket-lengket gimana gitu. Sepertinya air yang saya masukkan terlalu banyak. Yasudah abis itu  ditambahin terigu sedikit demi sedikit. Eh tetep masih lengket. Niatnya cuma mau bikin seperempat kilo. Nyatanya kebablasan sampai setengah kilo terigu abis untuk bahan adonan 😂. Trus pas bikin donat tadi, hasil adonannya bagus. Alhamdulillah bisa m

Bersiap untuk Mendengar

Semua orang yang memiliki telinga sehat mampu mendengar. Mendengarkan kelihatannya adalah hal yang biasa dan begitu mudah dilakukan oleh manusia. Tapi tahu kah kamu bahwa tidak semua orang mampu mendengar dengan hatinya.  Mencari telinga terpercaya untuk bisa berbagi hal-hal terdalam juga sulit. I wanna self proclaimed first. Yes I have trust issue. Saya punya semacam naluri untuk menebak kapan seseorang mau benar-benar mendengarkan, pura-pura mendengar atau hanya mau kepo saja. Karena dampak setelahnya jelas akan berbeda. Bersiap untuk mendengar bukanlah hal yang mudah. Apalagi kalau kamu merasa bahwa beban yang dia pikul belum ada apa-apanya dibanding bebanmu, belum ada apa-apanya dibanding lukamu, belum seberapa dibanding beratnya perjuanganmu. Coba hitung, ketika seseorang menceritakan masalahnya padamu seberapa sering kamu berkata: “yaelah, baru segitu aja masalahnya.. cengeng banget..” “udahlah gak usah ngeluh terus, masalah kamu cuma segini doang, aku tuh pernah