Semua orang yang memiliki telinga sehat mampu mendengar. Mendengarkan kelihatannya adalah hal yang biasa dan begitu mudah dilakukan oleh manusia. Tapi tahu kah kamu bahwa tidak semua orang mampu mendengar dengan hatinya.
Mencari telinga terpercaya untuk bisa berbagi hal-hal terdalam juga sulit. I wanna self proclaimed first. Yes I have trust issue. Saya punya semacam naluri untuk menebak kapan seseorang mau benar-benar mendengarkan, pura-pura mendengar atau hanya mau kepo saja. Karena dampak setelahnya jelas akan berbeda.
Bersiap untuk mendengar bukanlah hal yang mudah. Apalagi kalau kamu merasa bahwa beban yang dia pikul belum ada apa-apanya dibanding bebanmu, belum ada apa-apanya dibanding lukamu, belum seberapa dibanding beratnya perjuanganmu.
Coba hitung, ketika seseorang menceritakan masalahnya padamu seberapa sering kamu berkata:
“yaelah, baru segitu aja masalahnya.. cengeng banget..”
“udahlah gak usah ngeluh terus, masalah kamu cuma segini doang, aku tuh pernah blab la bla..” yang ujungnya malah curhat colongan.
“itu terus yang diceritain, gak ada yang lain?”
Atau
Kamu mendengar perkataannya, tapi fokusmu pada hal lain. Dan kamu mengangguk-angguk tanpa pernah mengerti apa yang disampaikan.
Kalau pernah, atau sering berarti yang kamu lakukan ketika itu adalah sedang meremehkannya. Kamu sedang menolak emosinya, kamu menyia-nyiakan kepercayaannya. Meskipun masalah kita lebih berat, bukan berarti kita berhak untuk meremehkan masalah orang lain. Bisa saja level kelapangan hatinya belum sekuat hatimu. Bisa saja penampang ketabahannya belum seluas yang kamu punya. Kamu tahu kan bagaimana rasanya tidak benar-benar didengarkan?
Kita semua punya latar belakang yang berbeda. Kita tidak bisa menilai (judge) orang hanya berdasarkan lakar belakang diri kita sendiri. Mendengarkan adalah menyediakan sebagian ruang di hati kita untuk orang lain berdasarkan perspektifnya. Sebab dengannya kita akan lebih bisa seimbang dalam menimbang.
---------------------------------
Tulisan ini merupakan bagian dari #sabtulis. Apa itu sabtulis? Sabtulis adalah gerakan menulis di hari Sabtu bagi sobat yang ingin menjadikan malam minggunya lebih produktif, melatih kemampuan menyampaikan gagasan atau mengekspresikan diri melalui tulisan, serta membentuk kebiasaan baik dalam menulis. Mari ikutan!
Komentar
Posting Komentar