Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Inspirasi Kebaikan dari yang Gratisan

Siapa sih yang tak senang kalau dapat promo? Apalagi gratisan, termasuk soal makanan. Ya itulah yang saya rasakan setelah dua kali mendapat promo makan gratis di salah satu restoran Korea yang tersertifikasi halal.  What? Waittttt…. Iya halal sih, tapi gimana ceritanya muslimah yang kerudungnya lebar makan di restoran korea dengan setelan lagu ala budaya pop korea yang hype abis? girls bandnya saja pakaiannya kurang bahan, kan bertolak belakang sekali dengan nilai-nilai Islam. Jangan-jangan makan di sana karena ngefans sama artis koreanya? Tak malu apa sama kerudung? Mungkin ada yang bertanya-tanya seperti itu. Buat saya pribadi, saya tidak merumitkan  itu. Dibilang ngefans tidak juga. Murni karena promonya menarik, makanannya halal dan rasanya enak. Saya berpikir positif, barangkali dengan semakin banyaknya muslim/ah yang datang ke restoran itu budaya popnya bisa sedikit bergeser ke arah yang lebih ramah dengan nilai Islam. Atau setidaknya customer muslim punya pengaruh terha

Menyederhanakan Hidup

Karena aku sadar bahwa cara berpikirku sedikit rumit, maka aku perlu menyerhanakannya, dengan membuang variabel-variabel rumit yang membebani. Suatu ketika aku pernah bertanya perihal sesuatu yang membuatku bingung pada seseorang. Ketika aku mulai membuka mulut, kata-kata keluar secara tidak beraturan dan melompat-lompat. Pikiranku berjalan lebih cepat dan lebih sibuk daripada kemampuan mulutku mengeluarkan kata. Kawan bicaraku memandangku aneh dan ikut kebingungan. Akhirnya ia mengangkat tangan dan bilang "kamu itu sebenarnya ngomong apa sih?" Oh ya ampun! Terasa seperti habis tertembak peluru di kepala. Okay aku berhenti bicara dan mengatur napas. Menyusun ulang kerangka pikir, membuang yang tidak perlu dan mulai bicara perlahan dengan lebih rileks. Barulah kemudian kawan bicaraku bisa mengerti apa isi kepalaku. Dan jawabannya sungguh di luar dugaan. Singkat, padat dan jelas. Dia membantuku menyadari bahwa aku perlu keluar dari kesemrawutan pikiranku sendiri.