Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Sebuah Nasihat yang (Tidak) Perlu Dimasukkan ke Hati

Jarang-jarang temanku berpendapat sebegini panjangnya. "Ning, selama berhubungan dengan manusia; ketulusan itu utopis banget. Apalagi zaman sekarang. Naif namanya kamu percaya dengan hal itu. Nih ya, mungkin kamu engga sadar; sebenernya orang-orang yang memberi kebaikan mereka ke kamu diam-diam mereka sedang menganggapmu seperti celengan. Suatu saat mereka pasti akan meminta kembali kebaikan itu darimu dalam bentuk yang lain. Lalu ketika kamu tidak bisa atau memilih untuk tidak ingin mengembalikan itu; mereka mulai mengungkit-ungkit aset apa yang sudah ditanamkannya  kepadamu. Kemudian dengan bias, kamu dianggap tidak sadar diri, tidak tahu balas budi, tidak tahu caranya bersyukur pada mereka. See??? Waspada saja kalau banyak orang baik yang terlalu baik disekitarmu, ingat ya; di dunia ini tuh gak ada yang mananya gratisan. Jangan percaya, bohong! Mungkin mulanya kamu sulit melihat ujungnya, tapi pasti ada yang tersembunyi dibalik itu. Terserah sih ma

(Un)Spoken Truth. #3

Katanya domba yang sendirian (baik terpisah/memisahkan diri dari kelompoknya) itu lebih mudah tersesat dan diterkam serigala. Entah mengapa aku merasa lebih tepat bahwa domba yang sendirian itu lebih mudah dilupakan oleh kawanannya. *(Un)Spoken Truth adalah catatan random yang berisi tentang apa-apa yang (sebelumnya tak bisa) terkatakan yang mungkin juga seharusnya (tidak) kamu baca.

(Un)Spoken Truth. #2

"Kamu boleh memelukku sepuasnya... Hingga tangismu reda." Setelah selesai berkata,  hujan di sudut matanya pun mulai tumpah. Perempuan berbaju kelabu itu memeluk erat dirinya sendiri.  Oh ya, perempuan itu.... aku. *(Un)Spoken Truth adalah catatan random yang berisi tentang apa-apa yang (sebelumnya tak bisa) terkatakan yang mungkin juga seharusnya (tidak) kamu baca.

(Un)Spoken Truth. #1

Aku senang sekaligus sedih. Ah perasaan macam apa itu... Sekarang aku tahu mengapa menjadi dewasa itu rumit. Karena kamu harus bisa membedakan antara yang sama, mirip, dan benar-benar berbeda. *(Un)Spoken Truth adalah catatan random yang berisi tentang apa-apa yang (sebelumnya tak bisa) terkatakan yang mungkin juga seharusnya (tidak) kamu baca.

Mengatur Ulang Hidup

Hello 2019! Bagi saya pribadi, awal tahun seperti ini biasanya menjadi momen untuk mengatur targetan yang akan diperjuangkan sepanjang satu tahun ke depan. What do I want to do, to be, and to have when I grow up this years? What kind of road will I take then? Berangkat dari pertanyaan ini, saya mulai merinci sebuah fase baru di 2019. Hal itu bisa berupa targetan lama yang belum tercapai dan atau juga targetan baru. Stephen R. Covey pernah berbagi tentang tips menjalani kehidupan yang efektif. Salah satunya memulai dengan tujuan  akhir, “begin with the end in mind” . Pada tahap awal, kita diajak untuk mengimajinasikan pikiran kita. Setelah menuliskan tujuan akhir yang ingin dicapai, kita akan lebih mudah untuk naik ke tahap kedua. Apa itu? Yakni mengimplementasikan atau mewujudkan imajinasi kita. Saya pernah menjadi orang yang menjalani hidup tanpa rencana apapun. Memegang filosofi mengalir seperti air.  Pasrah saja. Kemudian saya bandingkan dengan kehidupan di atas rencana

Say Goodbye and Say Hello

Refleksi 2018 ibarat menyambungkan titik-titik yang sudah dilalui. Saya ingat tahun lalu saya berharap semoga tahun 2018 bisa belajar memperjuangkan sesuatu yang sesuai kata hati. Semoga tahun 2018 lebih banyak hari libur sehingga bisa menjelajah tempat-tempat baru, bertemu dengan wajah-wajah baru, dan bisa mengambil banyak hikmah darinya. Surprisingly , harapan-harapan itu semuanya terwujud. All praises to Allah, Allahu Akbar! . Sepanjang 2018, rutinitas harian masih tentang mengajar, hingga pertengahan tahun mengurus butik els, dan sesekali open order buat lukisan cat air. Nah, Saya ingin kilas balik sedikit tentang perjalanan di 2018. > Januari: Perjalanan tahun ini diawali dengan mengikuti sebuah proyek menulis bersama Sabtulis. Di sini, saya mencoba untuk produktif menulis seminggu sekali. Tantangan terbesarnya adalah melawan kemalasan diri sendiri. Banyak excuse sana-sini akhirnya bolong beberapa minggu. Tapi masih bisa disyukuri, meskipun tidak full 52 tulisan,