Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

I am going to love, hardly, because Allah.

Mencintai adalah sebuah keputusan besar. Demikian kata ust. Anis Matta, di buku Serial Cinta yang belum pernah bosan berulang-ulang kubaca. Beliau mengatakan cinta adalah kata lain dari memberi… sebab memberi adalah pekerjaan… sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat… sebab pekerjaan itu harus ditunaikan dalam waktu yang lama… dan pekerjaan berat yang harus ditunaikan dalam waktu yang lama itu hanya mungkin dilakukan oleh orang- orang yang berkepribadian kuat dan tangguh. Maka beliau mengingatkan, berhati-hatilah saat mengatakan “Aku mencintaimu “. Kepada siapapun. Beliau mengatakan “Aku mencintaimu” adalah ungkapan lain dari “Aku ingin memberimu sesuatu”. Itulah yang sedikit banyak menggerakkanku untuk menata ulang kebiasaan lama yang pernah dengan mudah sering mengatakan “Uhibbukum fillah… aku mencintai kalian saudari-saudari ku…” Aku menginsyafi diri ternyata lebih sering ungkapanku hanya sekedar kata. Sebab jika mer

Kenapa di sini?

Tengah malam itu, kami berdua ditugaskan untuk menjaga pos satu dalam jelajah “jihadul lail”. Ini pertama kalinya kami berdua saja, berbincang mengisi kekosongan waktu. Tentang gelap, cahaya, garis, arah, hingga alasan. Alasan mengapa kami disini. “kamu kenapa gabung disini?” tanyaku penasaran. “kalau kamu ning? Kamu kan lebih dulu disini.” “umnn, aku mau tahu alasan kamu dulu.” “emn... kamu tahu kan ning. Dulu aku belum berjilbab. Trus adikku yang berjilbab duluan. Suka ditanyain sama guru-guru sih, adiknya berjilbab kok kakaknya engga. Hidupku hedonis, mikirnya masih tentang dunia aja. Zaman jahiliyyah dulu mah. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk berjilbab. Pas awal-awal aku nyari informasi, browsing-browsing tentang jilbab dan islam. Dikelas ada beberapa teman yang berjilbab, tapi lingkungannya yaa... masih gitu deh. Akhirnya aku mentoring.” “pas mentoring emang diajakin gabung di organisasi ini?” “engga. Bahkan kakak mentoringku gak pernah ngajak-ngajak ikutan organi

Mimpi Terbesar

" MIMPI TERBESAR kaum duafa adalah TIDAK LAGI BERSTATUS DUAFA ,  tidak lagi membutuhkan bantuan,  tidak lagi mengharap uluran tangan orang lain,  dan tidak lagi harus ' ANTRE ' menunggu BANTUAN dermawan dan lembaga sosial"

Kebersamaan dalam Takwa

Dalam kebersamaan ini, tanpa sadar kita dituntut untuk mencapai keadaan yang sama. Kita berusaha, ya untuk sebuah kata sepakat. Kita mencoba mengesampingkan perbedaan diantara kita. Tapi terkadang kita lupa, bahwa hakikatnya kita memang tidak sama. Bahwa masing-masing orang bisa berpartisipasi dengan caranya sendiri. Bagi yang punya harta dengan hartanya. Bagi yang punya waktu dengan waktunya. Bagi yang punya tenaga dengan tenaganya, bahkan kalaupun yang dimiliki adalah gagasan, bisa dengan gagasannya. Mungkin kita yang memang cepat lupa, menganggap keberadaan seseorang hanya dari faktor kehadiran, atau kontribusi hartanya saja. Tidakkah kita pahami, bahwa kita sendirilah yang membuat kebersamaan ini terasa hambar, atau bahkan menyakitkan secara halus bagi orang-orang yang ada di dalamnya dengan standar-standar kesamaan yang kita buat sendiri. Sepertinya, kita perlu mengenal lebih dekat. “ Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan,

Membeli Waktu

MEMBELI WAKTU #Tugas Aplikom Penulisan Naskah 2 contoh naskah 1 kolom Fade in Fade out Janni yang merenung duduk di bawah pohon rindang. Scene 1 Full shot rumah INT – meja makan – pagi Telenta : ayah + ibu + janni                 Ayah membaca koran dan ibu menyiapkan roti sebagai sarapan. Janni keluar dari kamarnya menuju meja makan. Tak lama telepon ayah berdering, setelah mengangkat telepon, ayah meminum kopi sedikit dan langsung berangkat kerja. Janni ikutan berangkat sekolah tanpa sarapan. Ayah      : janni belum bangun ma?            Ibu         : sudah pa, paling dikamar, lagi siap-siap buat sekolah. Janni      : (keluar kamar dan mencium pipi ibu dan ayah) Ibu         : hai sayang. Janni      : pagi ma. Ibu         : pagi Janni      : pagi pa. Ayah      : pagi Ayah      : (mengangkat telepon) halo...ya ya, saya segera berangkat. (menutup telepon) ma,                  berangkat ya ma. (mencium kening Ibu Ibu         : hati-hati ya

Gandrung

#Tugas Aplikom Penulisan Naskah 2. Naskah 1 Kolom GANDRUNG MOTION GRAPHIC:  LOGO DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN  mempersembahkan Scene 1 INT-KAMAR-SIANG HARI Close to seorang wanita mengenakan atribut penari dan latihan menari di depan cermin. Title: GANDRUNG PANGGILAN JIWA YANG MENARI Scene 2 EXT-SAWAH-SIANG HARI LS. Terlihat pemandangan sawah dan sekelompok orang tengah berjalan dipinggiran. Scene 3 INT-RUANG MUSIK-SIANG HARI Kegiatan pemain musik gamelan tradisional yang memainkan musik dan suara nyanyian. Pemaparan oleh Hasan Ali, ketua dewan kesenian banyuwangi. Hasan Ali              : Kesenian gandrung banyuwangi dapat dikatakan  sebagai ibu dari berbagai jenis kesenian daerah di banyuwangi. Kesenian-kesenian daerah banyuwangi seperti mocoa, barong, gedoga, haderguntulan, dan lain-lain sangat dpengaruhi oleh gandrung. INSERT Pertunjukan tari gandrung  diiringi musik gamelan tradisional. Hasan Ali              : ang

Kondisi Gaza Terkini

Siapa yang kemarin ikut acara IBF? Acara bergengsi ini sayang banget lho untuk dilewatkan bagi kamu pecinta buku dan haus akan ilmu pengetahuan. Disini kamu bisa mendapat buku dengan harga terjangkau. Yup, Acara IBF (Islamic Book Fair) yang diadakan di Gelora Bung Karno, Jakarta 1-10 Maret 2013 memang telah usai. Berikut ada liputan salah satu acara talkshow di IBF mengenai kondisi gaza terkini. Talkshow ini berlangsung pada hari Senin, 4 Maret 2013 pukul 16.00-18.00 WIB dengan pembicara kak bimo, ust. Salim A. Fillah, dkk. Acara ini diawali dengan berbagi pengalaman kak Bimo, pendongeng anak, selama menjalani kegiatannya di tanah Palestina. “hadirin tahu apa perbedaan karakteristik anak di Gaza dan Indonesia?” hadirin menyimak kelanjutan cerita kak Bimo. “saya bertanya kepada anak-anak disebuah TK di Gaza, Siapa yg mau jadi dokter? Hanya 1 orang yang mengangkat tangan. Siapa yang ingin jadi pengusaha? pemain bola? Hanya satu dua orang. Lalu saya bertanya lagi siapa yg mau

Mekanika (1)

Seperti jarak dan perpindahan. Ada kalanya kita telah menempuh jarak yang jauh, tapi justru kita tak berpindah sedikit pun. Kita hanya berputar, Dan kembali ke titik awal. Antara kecepatan dan percepatan. Hidup kita terlalu datar jika hanya diisi dengan kecepatan yang konstan, Kita perlu percepatan untuk membuatnya lebih dinamis, Agar hidup lebih menarik. #masih.suka.fisika(?)