Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Reem [Review Novel]

"Untuk anak-anak di penjuru dunia, Berbahagialah Ketika perang bukan menjadi keseharian kalian Tidak seperti kami, anak-anak Palestina Buku kami bertabur debu mesiu Pena kami dipatahkan butir peluru Lagu kebangsaan kami dinyanyikan penjara tak berpintu Untuk kalian, anak-anak dunia Berdoalah bagi kami anak-anak Palestina Meski kami tidak berayah, tidak beribu Kami hidup dalam persaudaraan dan semangat juang Meski pada akhirnya, kami berbaring di tanah liang Jangan menangis di kuburan kami! Sebab kami tidak mati." Adalah Reem, perempuan  kelahiran Palestina yang tumbuh besar di negeri Maroko. Maroko merupakan 1 dari beberapa negara yang memberi penampungan pada warga dari daerah konflik seperti Palestina dan Suriah. Ayah Reem berasal dari Palestina, sedangkan Ibunya dari Indonesia. Keduanya berprofesi sebagai dokter. Sayangnya, Reem kecil harus menyaksikan Ibunda tercinta meninggal tepat di depan mata saat tanah Palestina dibombardir oleh zio

Adab Mencari Ilmu (MIIP Batch #5)

Halo Readers! Pertama-tama mau mengucapkan terima kasih sekali buat yang kemarin sudah bantu doakan saya agar bisa gabung di kelas Matrikulasi IIP (Institut Ibu Profesional). Alhamdulillah sekarang sudah masuk dan gabung di WAG Matrikulasi #5 Depok 3, yeay jadi bisa lanjut cerita nih tentang pengalaman belajar di sini. Minggu pertama ini, kami belajar dan diskusi tentang adab menuntut ilmu. Mungkin kita sudah khatam tentang betapa pentingnya ilmu, tapi tak jarang kita temui bahwa kita pun sering lupa pada adab. That’s why dipembahasan pertama ini diingatkan lagi tentang adab, biar ilmunya juga bisa berkah ya. Iman-adab-ilmu-amal . Oke setelah materi pertama ini, fasil kami Mak Rina dan tim memberi tugas yang disebut Nice Home Work atau singkatnya NHW. Pakai kata “nice” mungkin agar mengerjakannya juga bisa have fun ya, hehe. Untuk NHW pekan satu tugas ada 4 poin yang harus dijawab nih. Pas lihat soal-soalnya, jujur ini membuat saya berpikir lebih dalam karena pertanyaannya funda

Meaning of Life

“Makin modern tapi merasa makin hampa, mengapa? Sebab kita makin kehilangan makna.” Kehilangan makna adalah salah satu masalah krusial yang sebagian besar dihadapi oleh manusia modern zaman sekarang. Buah pemikiran Immanuel Kant di abad ke 18 menjadi momentum sejarah bagi lahirnya babak baru, yakni the age of enlightment atau abad pencerahan di Eropa. Semangat yang berkembang di Barat inipun digaungkan pada dunia Timur. Enlightment sendiri meyakini bahwa manusia harus mengandalkan dirinya sendiri dan mengunakan akal budinya secara maksimal dalam menghadapi segala persoalan dunia dan mentransformasi diri. Semangat pencerahan ini yang kemudian mengubah total pandangan manusia tentang dunia, alam semesta, dan bahkan tentang dirinya sendiri. Manusia kini menempatkan dirinya sendiri sebagai sumber otoritas utama, manusia sendirilah yang harus menentukan yang benar dan yang salah bagi dirinya sendiri. Enlightment memperkuat pandangan self sufficiency yang mengatakan bahwa kita dapat

Perempuan Yang Menuntut Ilmu

Saya adalah seseorang yang dibesarkan dari keluarga sederhana. Kakek dan Nenek saya, semuanya berprofesi sebagai petani dan bisa dibilang tak pernah mengenyam pendidikan formal. Mengingat cerita kedua orang tua saya tentang bagaimana mereka berjuang untuk bisa sekolah sering membuat dada saya berdesir. Pada saat itu, ibu saya harus berjalan kaki berkilo-kilometer jauhnya untuk bisa belajar di sekolah. Peralatan pendukung belajar seperti buku dan pensil adalah barang mahal.  Ibu bercerita bahwa dulu meski pensil sudah setinggi jari kelingking itu tetap masih bisa digunakan dengan cara ditambah kayu lain.  Kakek dan nenek dari ibu pada saat itu berpandangan bahwa sekolah bukan sesuatu yang cukup penting, apalagi untuk seorang perempuan. Cukuplah perempuan itu membantu di ladang dan mengurus segala yang berhubungan dengan rumah tangga. Ibu tak pernah berkesempatan menyelesaikan pendidikan dasarnya. Sedang ayah memiliki nasib yang cukup baik meski untuk bisa menamatkan SMA perjuangann

Merasa Tertekan? Hadapi Dengan Strategi Berikut

Siapa yang tak pernah menghadapi stres? Pasti tak ada! Semua orang pasti pernah mengalami stres dalam hidupnya. Beberapa teman sering bertanya tentang bagaimana menghadapi stres pada saya, psstt…padahal yang ditanya seringkali tidak lebih tahu daripada yang bertanya. Katanya saya itu kalem dan bawaannya adem (dikira AC kali ya haha). Padahal tak banyak orang yang tahu bahwa ketika (dulu) menghadapi badai hidup (sekarang juga masih ada badai-badai kecil sih), saya pernah dengan masa bodo-nya menangis sesenggugakan dipinggir jalan (dan mungkin jadi tontonan orang) sambil nunggu hujan reda. Untungnya ada saat itu ada sahabat yang membuat saya keep on the track. And now I try my best to be care with she/he who need a help like she did. Pada kesempatan ini saya akan sedikit berbagi tentang apa yang saya pelajari ketika kuliah di komunikasi dan psikologi mengenai stres. Stres atau perasaan tertekan itu terdiri dari 3 elemen; kejadian atau pikiran yang membuat kita stres, persepsi kita t

Happiness Is

Psikologi positif pada awalnya dicetuskan oleh Martin Seligman. Psikologi positif memandang pada dasarnya manusia itu mencari kebahagiaan ( happiness ).  Psikologi positif memusatkan diri kepada keutamaan-keutamaan manusia, hidup dengan moralitas, tahu yang baik dan yang buruk. Karena itu secara keseluruhan mengandalkan akal budi dan nurani. Kalaupun emosi, maka emosi yang dipakai adalah emosi positif. Dalam psikologi positif, seluruh tubuh (jiwa & raga) adalah sumber kekuatan, keutamaan, dan nilai-nilai yang menggerakkan manusia. What is happiness? Happiness atau kebahagiaan itu bukan senang melihat orang menderita dan sengsara ketika melihat orang lain senang. Bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram, bebas dari segala hal yang menyusahkan. Authentic happiness adalah tujuan akhir keberadaan manusia, thrive/flourish adalah tanda dari authentic happiness. Where does happiness come from, Nature or Nurture? Ada dua pendapat dalam membahas kebahag

Menggali Ke Puncak Hati

Menggali ke Puncak Hati . Alhamdulillah di bulan Ramadhan lalu jadi punya waktu lebih banyak untuk baca buku, salah satunya karya ust. @salimafillah. Buku setebal 312 halaman ini terbitan dari @proumedia Yogyakarta Sebuah judul yang cukup unik disajikan dari buku ini. Menggali itu kan identik dengan tujuan ke dasar, tapi menggali di buku ini disandingkan dengan puncak. Why? Penulis menuturkan bahwa menggali artinya menemukan dan mengasah segala potensi yang Allah berikan di dalam diri kita. Ke puncak, sebab segala niat, kata, maupun amal gerak yang disusun dalam buku ini semata hanya ditujukan pada Allah. Dan hati, karena dari sanalah semua bermula sebagai niat yang harus dijaga & diperbaiki, serta bermuara sebagai ridha atas segala yang datang dari-Nya. Menggali ke puncak hati merupakan perjalanan menuju keikhlasan terpuncak saat kita berikrar, "sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, & matiku semuanya adalah untuk Allah Rabb semesta Alam." S

Takhta Awan

Takhta Awan Takudar kembali & memulai hari baru sebagai Kaisar Mongol. Ia sering berpikir, nasib baik yang membawanya duduk di puncak setinggi awan. Keberuntungan dan kesempatan. Sementara teman-temannya yg lain melanjutkan hidup di tempat yang jauh dengannya, juga Almamuchi. Ia mulai berdamai dengan kenyataan bahwa seorang pemimpin akan selalu dielukan, berlimpah sanjungan, ditaati tanpa bantahan. Tapi juga berarti kesendirian, kesunyian, dan kekhawatiran akan banyak kehilangan nyawa. Watak kepemimpinan Takudar amat berbeda dengan Arghun. Takudar menyadari sesungguhnya Arghun punya kharisma sebagai pemimpin sejati: lihai, cerdas, penakluk ambisius, punya keyakinan tak tergoyahkan, mampu menghimpun kekuatan & ditakuti para bangsawan serta perwira. Tapi satu titik gelapnya, pandangannya tak cukup jeli untuk menilai sesuatu, sehingga mudah dihasut oleh panglima Albuqa yang licik. Kontras dengan Takudar sebagai pemimpin; tekun, pekerja keras, nyaris tak punya waktu untu

Road To The Empire

Road To The Empire trilogi pertama, lanjutan dari novel Sebuah Janji. Pasti penasaran ceritanya seperti apa. Pangeran Takudar, yang saat itu ada di istana, dipaksa oleh Permaisuri Ilkhata untuk melarikan diri bersama Ying Chin. Sementara kedua adiknya, Arghun & Buzun sdg mengikuti festival di luar istana tidak tahu tentang tragedi makar yang sedang terjadi di istana. Kaisar Tuqluq dan Permaisuri Ilkhata akhirnya tewas dibunuh oleh pemberontak. Sekembalinya, Arghun & Buzun mengalami keguncangan mengetahui ayah & ibunya terbunuh, kakaknya menghilang, pemberontak yang belum ditemukan, serta kekosongan kekuasaan kerajaan. Kemudian Arghun naik tahta dengan konspirasi & bantuan panglima Albuqa Khan. Dan Buzun tetap mengabdi di kekaisaran. Mereka tidak tahu bahwa dalang dibalik itu semua adalah panglima Albuqa. Arghun begitu mudah dipengaruhi oleh panglima Albuqa. Ia menjadi kaisar yang berambisi untuk menguasai dunia, bahkan berencana untuk menaklukkan J

Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta

Tetap saja kusebut (dia) cinta adalah kumpulan cerita pendek bertema cinta dengan 9 kisah berbeda. Ada 5 kisah yang menarik (menurutku) diantara 9: puisi, bukan malaikat rehat, tetap saja kusebut (dia) cinta, Tuhan nggak pernah iseng, dan kagem Ibuk. Puisi > tentang dokter Smile yg jatuh hati pada cerita perempuan tua bernama Aryati, pasiennya di rumah sakit. Akhirnya ia pergi ke Madiun, mewakili Aryati mengungkapkan perasaan yang sudah 50 tahun dipendam pada mantan suaminya. Dan akhirnya si Bapak Madiun meninggal sambil melihat fotonya bersama Aryati saat menikah dulu, tepat saat dokter Smile mengunjunginya. Ia pun kembali ke rumah sakit hendak memberitahu hasil pertemuannya dengan Bapak Madiun, tapi ternyata Aryati pun sudah meninggal. Dokter Smile ambil cuti. Menyendiri, memikirkan lagi, apa yang diinginkannya untuk masa depan. Apa yang belum selesai dari masa lalu: perasaannya yang belum tersampaikan pada gadis berhijab merah jambu. Aryati menunggu hingga 50 tahun,

Welcome 2018!

Sejujurnya ada banyak hal yang tak terarsip secara rapi di 2017. Saya akui bahwa saya memang menjalani hidup dengan mengalir begitu saja, bukan seseorang yang terlalu ambisius. Aktivitas 2017 kurang lebih diwarnai dengan kegiatan mengajar, mengerjakan freelance desain, mengerjakan beberapa project foto, menggambar dan doodling untuk kesenangan diri sendiri. Selain itu, tahun ini juga berkesempatan bertemu Bu El Shanti dan jadilah keseharian saya makin challenging dengan mengurus butik els. Entah rutinitas-rutinitas itu berbuah menjadi pencapaian atau bukan, tapi kali ini saya ingin menuliskan beberapa hal berkesan yang saya ingat di tengah kerandoman hidup selama 2017 .  > Januari: Mendokumentasikan (moto) selebrasi teman SMA yang akan menikah di bulan ini & acara lamaran teman sekampus. Bulan ini kondisi adik bungsu sedang kritis. Waktu kuliah S1 Ilmu Komunikasi, saya diuji dengan ujian komunikasi keluarga. Saat ini kuliah di S2 Psikologi, ujiannya berkaitan dengan