Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Kakak I Love You

“kakak, I love you!” Aku yang mendengar kata-katamu terserang gamang. Tidak siap dan bengong beberapa saat. Otakku masih mencerna, mengurai satu per satu apa yang baru saja kamu katakan. “ihhh kakak, kok diam aja.” “hahaha.. gak tahu harus bilang apa.” “bilang I love you too...” balasmu mengajariku. “eeehh? Iyaa.. I love you too.” Bahkan setelah kata-kata itu terucap langsung, aku masih berpikir: benarkah? Entah saat itu kamu tahu atau tidak; love, cinta, dan apa pun bahasa yang mewakilinya, bagiku itu bahasa langit yang perlu mengumpulkan keberanian dan kesadaran untuk mengungkapkannya. Bagiku, cinta itu berarti komitmen. Cinta itu berarti janji, janji untuk membantumu melewati kesulitan dan memperlakukanmu dengan sebaik-baik perlakuan. Cinta itu berarti memberi, menggetarkan dan menghidupkan hati. Cinta itu lapang dada menerima kelebihan dan kekurangan. Cinta itu bukti, ia nyata, bukan omong kosong atau kata-kata utopis. Dan yaaahh.. cinta punya banyak makn

Fla Accessoris

Judul: Fla Accessoris  Deskripsi: logo. diminta kakak kelas untuk membuat logonya :D    

Utuh

jika kita ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah; kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Untuk memahami seseorang, kita harus melihatnya dalam konteksnya, dalam lingkungannya, dalam masalah yang dihadapinya. Ibarat mencintai seseorang, meskipun hal itu disimpan dalam ruang yang sunyi, sejauh mana kita bisa menerima orang itu lengkap dengan keseluruhan hidupnya. Atau jangan-jangan selama ini kita hanya kagum pada kebaikannya kemudian menutup mata pada kehidupannya yang lebih luas. Melihatnya dengan kacamata terpisah, melihatnya hanya sebagai individu. Namun menolak untuk melihat tentang orang-orang dan segudang pengalaman yang lebih dahulu mengisi kehidupannya.

Tentang Keikhlasan

Ah aku tahu, tak patut bagiku bertanya tentang keikhlasan. Pahamku bahwa kerelaanmu itu tersimpan dalam hatimu. Bahwa samudra hatimu pun hanya kamu dan Allah yang mengerti. Takut-takut semakin ditanya, maka ada sisa-sisa keikhlasan yang belum kamu ikhlaskan. Tapi izinkan aku, setidaknya mengetahui bahwa dalam hubungan sesama manusia antara aku, kamu, dia, mereka; antara kita, hatimu benar telah rela. Setidaknya izinkan aku, untuk memastikan rasa, untuk meyakinkan diri sendiri, tak ada duri yang kutinggalkan. Karena aku sungguh khawatir bila tanpa ku sadari, duri itu kau pelihara dalam hatimu. Membuat hatimu meradang. Setid aknya izinkan aku tahu hatimu benar telah rela, agak aku tidak terbenam pada rasa bersalah.