Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Luar Negeri

Pernah suatu kali kuajukan pertanyaan padamu, Kak. Masih ingat kah? Mungkin saat dirimu membaca tulisan ini, Kakak akan senyum-senyum sendiri. Ahh iya aku tahu, waktu itu aku terlalu percaya diri, terlalu naif. Haha.. tak apalah, seiring waktu aku justru menemukan jawaban dengan caraku sendiri. “Kakak, aku sudah apply beasiswa ke Jepang! Doakan ya” “Aamiin.. Kamu seriusan Ning?” “Hehe.. Iya kak coba-coba aja.. Kakak gimana? Ummn, nanti tujuan kakak mau kemana?” “Ummn.. Kemana ya? Pengen sih ke luar negeri. Tapi nanti aja deh, kalau udah ada suami. Hehe” Alisku terangkat, keheranan atas jawabannya. Suami? Sesuatu yang sama sekali tak pernah terpikirkan olehku. Kakak perempuanku ini, entah bisa dibilang polos atau penurut ya? Hanya terkadang aku sulit mengerti pikirannya. “Tapi kak, emang nanti suami kakak mengizinkan untuk belajar lebih tinggi? Melihat dunia yang lebih luas? Atau pergi kemana pun yang kakak suka?” dan diriku masih terlalu hijau, mengkel, sedikit liar, dan

Seleramu VS Seleraku

“Saya suka tulisan di buku ini, alurnya menarik.” Pendapatku antusias. “Kalau saya malah lebih suka buku yang ini. Menurut saya lebih...” jelasmu begitu. Ah iya, ini soal selera. Tak apa, tak perlu diperpanjang. Seleramu dan seleraku berbeda, tak perlu mendebat selera siapa yang lebih baik. Seperti kopi, kalau semuanya sepakat, tentu ia hanya akan menjadi kopi pahit. Namun menarik bukan? Ketika kreativitas dan selera yang berbeda mengkolaborasikan sebuah kopi menjadi minuman kopi jenis lain; tubruk, espresso, latte, white coffee, moccachino, cappuchino, brown coffee, dan jenis minuman lainnya. Hey teman, betapa indahnya jika masing-masing bisa saling menghargai keunikan masing-masing.

Kalau Ini Saat Terakhir

Ada seorang teman yang selalu mengingatkan, “Ayo sholat dulu...!” Seringnya ditanggapi oleh teman lainnya, “Nanti dulu deh nanggung..” atau “Nanti aja deh kalau udah sampai di rumah.” Lalu dia akan bilang, “kalau nanti keburu mati gimana? Kalau pas dijalan kenapa-kenapa gimana? Trus kita mati dalam keadaan belum sholat mau?” Kita seringkali ndablek kalau diingatkan, menganggap sepele nasihat teman kita seperti angin lalu. Tapi memang benar, kalau tiba-tiba saat ini saat terakhir kita bagaimana?... #JadiSedih

Bukan Yang Terbaik

Teman Allah menciptakan manusia untuk berjuang Dan bukanlah suatu perjuangan ketika ia terasa ringan Ketika merasa sendiri; Percayalah bahwa di atas langit masih ada langit Bahwa segala beban yang kita rasakan bukanlah yang terberat diantara beban-beban yang lainnya. Karena kita tak pernah tahu Seberat apa beban-beban yang dirasakan saudara kita Kita bukanlah orang yang paling sibuk Bukan orang yang paling menderita Dan kita bukan orang yang paling berjasa Ada banyak pejuang-pejuang lain di sana Dengan beban yang sama Atau mungkin jauh lebih berat dari yang kita rasakan Hanya saja, mereka berjuang di tempat yang berbeda Dan ukhuwahlah yang meringankan mereka Maka, ketika keluhan-keluhan dekat dengan mulut ini Telanlah ia kembali Bukankah dengan syukur, Allah akan menambah nikmat-Nya? Ketika kita merasa lelah Jangan pernah berhenti Ketika kita lelah berlari, cobalah berjalan Ketika lelah berjalan, cobalah merangkak Namun jangan pernah

Harta Terpendam

Sejarah adalah harta terpendam yang membutuhkan kerja keras, waktu, kekuatan, akal, hati dan anggota tubuh lain untuk menggalinya. Kini kita terhimpun dalam satu wadah, mengikrarkan diri di Fajrul Islam Gunadarma. Sudahkah kita (orang-orangyang terpilih dari sekian ribu mahasiswa yang ada di UG) yang menyandang gelar sebagai pengurus benar-benar mengetahui apa sebenarnya yang kita cari di Fajrul Islam, harta terpendam apa yang ada ditempat kita bernaung sekarang? Bukankah sejarah adalah tentang perulangan? Mau sampai kapan memulai segala sesuatunya dari titik nol? Mau berapa lama lagi kita tertidur dalam ketidakpedulian? Bukankah Fajrul itu artinya kebangkitan? Kalau sampai detik ini kita masih buta, tak tahu tentang harta terpendam yang kita miliki, tidak kah kita curiga pada diri sendiri, jangan-jangan kitalah si pencari harta terpendam titipan Allah itu? “Fajrul Islam kini menyingsing, meretas dakwah yang kian terasing...” (Mars Fajrul Islam) #Gak Perlu di Lik