Langsung ke konten utama

salah orang

 Assalamu'alaykum... udah lama gak nulis di blog..hehe padahal punya banyak cerita. tapi karena sibuk apa boleh buat T.T.... let's check this story out :)
 
Hujan ba’da isya semakin deras, suasananya sangat mendukung untuk pergi tidur, lagipula mata sudah mulai mengantuk. Padahal masih jam masih menunjukkan pukul 20.05 WIB. Bapak yang sedang asyik nonton TV tiba-tiba nyuruh jemput mama di tempat ngajinya. “Ning, bawain mama payung. Kayaknya ngaji di tempat Bude Tumini. Payungnya ada di situ, bawa dua.”
                Tadi waktu berangkat mama gak bawa payung, langsung saja aku berangkat. Sudah sampai di depan rumah bude Tumini tapi pintunya tertutup, sepertinya gak ngaji disini hari ini.
Biasanya tempat pengajian mama sering berpindah-pindah diantara anggota majelis itu. Daripada pulang sia-sia mending nyari rumah yang dipake ngaji dulu dah. Waktu lewat di gang kecil yang gelap karena lampunya mati ada ibu-ibu memakai satu payung untuk bertiga. Salah satunya mengenakan kerudung putih dan sweater coklat. Aku kira itu mamaku karena waktu berangkat aku yang lagi dikamar gak sempet liat tadi si mama memakai baju yang mana. Langsung saja aku menghampirinya, tanpa pikir panjang payung yang sedari tadi kugenggam aku berikan padanya. Dua ibu-ibu yang ada disampingnya keheranan. Ibu-ibu berkerudung putih bilang, “ makasih ya de.. tapi ade ini siapa ya?”. Salah satu ibu menyahut,” ade salah orang gak ni?”.
                Salah orang ????? masih mikir-mikir…. Tik tok tik tok tik tok…. Huwaaaaaa baru nyadar kalo salah orang !!!! maluuuuunya aku  -_________-“
“ohhhhh… salah orang ya bu, maaf yaa… ngajinya dibelakang ya bu?” padahal masih belum tahu tempat ngajinya disebelah mana.
“iya de di belakang”. Langsung saja kabur tanpa menoleh kebelakang. Beruntungnya ibu-ibu tadi gak kenal aku ini anak siapa., haha.
                Pas dipersimpangan bingung, belok kanan atau kiri? Kanan dulu deh. Dicari sampai ke mushola yang deket banget sama kuburan, sepiiiiiiii……. Yang ngaji cuma bapak-bapak. Malam jum’at pula. Ada tukang sate nyetel lagu aneh banget, bikin serem !. Yasudah balik lagi ke tempat awal, sudah kuyup akhirnya ketemu juga tempat ngajinya… tapi pas nyampe sana ujannya udah reda ! gubrak dah..
                Eh tapi pas di tengah jalan ujan lagi, horeee gak sia-sia. Hahaha …. Waktu diceritain ke mama, malah diketawain (T.T) sedihnya…. Tahu deh penyakit lupa dan sering salah orang anaknya ini emang agak susah dihilangkan …. Semoga aja ibu-ibu yang tadi minggu depan gak nanyain pas di majelisnya : kemarin anak siapa ya yang tiba-tiba dengan baik hati ngasih saya payung dijalan, eh tapi ternyata dia salah orang ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kutipan Menarik dari Buku Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi

Buku “Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi” karangan Boy Candra ini saya beli beberapa hari yang lalu. Kalau ada yang bilang jangan menilai sebuah buku hanya dari sampulnya saja, mungkin saya adalah bagian dari sebuah anomali. Nyatanya, keputusan saya untuk membeli novel ini sebagian besar ditentukan oleh apa yang ditampilkan pada bagian sampulnya. Saya tertarik membeli sebab sampul bukunya yang sederhana dengan ilustrasi dua orang yang berada di bawah hujan ditambah beberapa kalimat narasi di sampul belakang buku.  Ini pertama kalinya saya membaca karya dari Boy Candra. Sebuah novel yang cukup renyah untuk dicerna. Hanya perlu waktu setengah hari untuk menyelesaikan buku setebal 284 halaman ini. Berlatar belakang dunia perkuliahan, tokoh Kevin, Nara, Juned, dan Tiara dipertemukan. Kevin dan Nara sudah bersahabat sejak kecil. Diam-diam ia memendam perasaan pada Nara. Nara yang tidak tahu bahwa Kevin punya perasaan lebih padanya, pernah meminta Kevin untuk menjadi sahabat selaman...

Sebuah Nasihat yang (Tidak) Perlu Dimasukkan ke Hati

Jarang-jarang temanku berpendapat sebegini panjangnya. "Ning, selama berhubungan dengan manusia; ketulusan itu utopis banget. Apalagi zaman sekarang. Naif namanya kamu percaya dengan hal itu. Nih ya, mungkin kamu engga sadar; sebenernya orang-orang yang memberi kebaikan mereka ke kamu diam-diam mereka sedang menganggapmu seperti celengan. Suatu saat mereka pasti akan meminta kembali kebaikan itu darimu dalam bentuk yang lain. Lalu ketika kamu tidak bisa atau memilih untuk tidak ingin mengembalikan itu; mereka mulai mengungkit-ungkit aset apa yang sudah ditanamkannya  kepadamu. Kemudian dengan bias, kamu dianggap tidak sadar diri, tidak tahu balas budi, tidak tahu caranya bersyukur pada mereka. See??? Waspada saja kalau banyak orang baik yang terlalu baik disekitarmu, ingat ya; di dunia ini tuh gak ada yang mananya gratisan. Jangan percaya, bohong! Mungkin mulanya kamu sulit melihat ujungnya, tapi pasti ada yang tersembunyi dibalik itu. Terserah sih ma...

Happiness Is

Psikologi positif pada awalnya dicetuskan oleh Martin Seligman. Psikologi positif memandang pada dasarnya manusia itu mencari kebahagiaan ( happiness ).  Psikologi positif memusatkan diri kepada keutamaan-keutamaan manusia, hidup dengan moralitas, tahu yang baik dan yang buruk. Karena itu secara keseluruhan mengandalkan akal budi dan nurani. Kalaupun emosi, maka emosi yang dipakai adalah emosi positif. Dalam psikologi positif, seluruh tubuh (jiwa & raga) adalah sumber kekuatan, keutamaan, dan nilai-nilai yang menggerakkan manusia. What is happiness? Happiness atau kebahagiaan itu bukan senang melihat orang menderita dan sengsara ketika melihat orang lain senang. Bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram, bebas dari segala hal yang menyusahkan. Authentic happiness adalah tujuan akhir keberadaan manusia, thrive/flourish adalah tanda dari authentic happiness. Where does happiness come from, Nature or Nurture? Ada dua pendapat dalam membahas keb...