Langsung ke konten utama

Raja yang jujur atau bodoh



            Ketika china masih terpecah pecah menjadi beberapa kerajaan , perang adalah sesuatu yang tak bisa dihindari, kerajaan besar akan saling berperang untuk menunnjukan kekuasaanya sementara nasib kerajaan kecil adalah menjadi rebutan kerajaan yang lebih besar dan nasibnya selalu menjadi negara jajahan. Tapi kerajaan Hu ternyata tidak pernah dijajah oleh kerajaan besar manapaun, padahal kerajaan hu hanyalah sebuah kerajaan kecil yg kekuatan tentaranya minim, dan faktanya kerajaan ini adalah sebuah kerajaan yang makmur dan dipimpin oleh seorang raja yg terkenal sangat jujur.


            kenapa kerajaan hu aman aman saja...? karena kerajaan hu letak geografisnyalah yang melindunginya, kerajaan ini dikelilingi oleh pegunungan tinggi, dan dibatasi oleh sebuah sungai lebar yg beraliran cukup deras. Satu satunya jalan masuk ke kerajaan itu adalah melalui sebuah jembatan yg melintas di atas sungai besar. Hal ini tentu saja menyulitkan kerajaan besar manapun yg hendak menyerang kerajaan hu , kerajaan besar dengan bala tentara ribuan tentu akan kerepotan jika harus melintasi sungai lebar tersebut apalagi jika melewati jembatan, sebesar apapun tentaranya pasti akan terpecah dan tercerai berai pada saat menyeberang sungai dan akan menjadi sasaran empuk tentara hu.

            Namun ternyata ada saja raja yang nekat mengerahkan pasukannya untuk menyerang kerajaan hu, raja zhou mengerahkan tentaranya besar besaran dengan tujuan untuk menjajah kerajaan hu. dan memang sesuai dugaan, sebesar apapun tentara yg dikerahkan, saat menyeberang sungai mereka menjadi tercerai berai karena harus berusaha agar tidak hanyut. panglima perang kerajaan hu yg mengetahui negaranya akan diserang segera menyiapkan pasukannya untuk menghadang pergerakan pasukan zhou, tapi sang panglima terkejut ketika rajanya memberi perintah, :

            "siapkan pasukan , tapi tunggu sampai musuh menyeberang sungai baru kita menyerang...".
            "tapi tuanku ......pasukan kita tak akan sanggup menghadapi pasukan zhou , mereka lebih banyak dan berpengalaman, satu satunya kesempatan kita adalah menyerang mereka saat sedang menyeberang sungai......saat itu kekuatan mereka melemah tuanku...." bantah sang panglima.
            "DIAM KAU PANGLIMA!!!!!! AKU TAHU JIKA KITA MENYERANG MEREKA SAAT MENYEBERANG SUNGAI MAKA KITA AKAN MENANG , TAPI ITU ADALAH PERBUATAN TIDAK KSATRIA DAN TIDAK JUJUR.....LEBIH BAIK KITA TUNGGU MEREKA MENYEBERANG."
            "tapi baginda...kita tak mungkin menang kalo begitu...."
            " WAHAI PANGLIMAKU...DENGARLAH........AKU LEBIH BAIK KALAH DAN MATI SECARA KESATRIA DARIPADA HARUS MENANG DENGAN MELAWAN MUSUH YANG TIDAK SIAP...!!!!!"

            Pada akhirnya kerajaan hu kalah dan menjadi jajahan raja Zhou, smentara raja hu dihukum mati dengan dipenggal kepalanya tapi tetap mempertahankan prinsip kejujuran yang dia yakini.

so guys and gals.......jujur apa bodoh ,.........?????

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kutipan Menarik dari Buku Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi

Buku “Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi” karangan Boy Candra ini saya beli beberapa hari yang lalu. Kalau ada yang bilang jangan menilai sebuah buku hanya dari sampulnya saja, mungkin saya adalah bagian dari sebuah anomali. Nyatanya, keputusan saya untuk membeli novel ini sebagian besar ditentukan oleh apa yang ditampilkan pada bagian sampulnya. Saya tertarik membeli sebab sampul bukunya yang sederhana dengan ilustrasi dua orang yang berada di bawah hujan ditambah beberapa kalimat narasi di sampul belakang buku.  Ini pertama kalinya saya membaca karya dari Boy Candra. Sebuah novel yang cukup renyah untuk dicerna. Hanya perlu waktu setengah hari untuk menyelesaikan buku setebal 284 halaman ini. Berlatar belakang dunia perkuliahan, tokoh Kevin, Nara, Juned, dan Tiara dipertemukan. Kevin dan Nara sudah bersahabat sejak kecil. Diam-diam ia memendam perasaan pada Nara. Nara yang tidak tahu bahwa Kevin punya perasaan lebih padanya, pernah meminta Kevin untuk menjadi sahabat selaman...

Sebuah Nasihat yang (Tidak) Perlu Dimasukkan ke Hati

Jarang-jarang temanku berpendapat sebegini panjangnya. "Ning, selama berhubungan dengan manusia; ketulusan itu utopis banget. Apalagi zaman sekarang. Naif namanya kamu percaya dengan hal itu. Nih ya, mungkin kamu engga sadar; sebenernya orang-orang yang memberi kebaikan mereka ke kamu diam-diam mereka sedang menganggapmu seperti celengan. Suatu saat mereka pasti akan meminta kembali kebaikan itu darimu dalam bentuk yang lain. Lalu ketika kamu tidak bisa atau memilih untuk tidak ingin mengembalikan itu; mereka mulai mengungkit-ungkit aset apa yang sudah ditanamkannya  kepadamu. Kemudian dengan bias, kamu dianggap tidak sadar diri, tidak tahu balas budi, tidak tahu caranya bersyukur pada mereka. See??? Waspada saja kalau banyak orang baik yang terlalu baik disekitarmu, ingat ya; di dunia ini tuh gak ada yang mananya gratisan. Jangan percaya, bohong! Mungkin mulanya kamu sulit melihat ujungnya, tapi pasti ada yang tersembunyi dibalik itu. Terserah sih ma...

Ruhiyah dan Dakwah

Assalamua’alaykum, silahkan dibaca, Semoga bermanfaat.. :D Materi 1 : ma’rifatu dakwah Secara bahasa, ma’rifat artinya mengenal dan dakwah artinya menyampaikan. Pengertian dakwah menurut fiqih dakwah yaitu : a)       Dakwatunnas illallah, yaitu mengajak manusia kepada Allah. Melakukan sesuatu dengan tujuan ridho Allah, bukan karena figuritas seseorang. b)       Bil hikmah wal ma’uizzatil hasanah, yaitu dilakukan dengan hikmah dan dengan pelajaran yang baik. c)       Hatta ya’furu bitthagut wa yu’minubillah, yaitu sampai yang diajak mengingkari yang thagut (sesembahan selain Allah). d)       (afwan, yang ini lupa bahasa arabnya apa...hehe), pokoknya agar manusia keluar dari kegelapan (jahilliyah) dan menuju kepada cahaya (islam).