“kakak,
I love you!”
Aku
yang mendengar kata-katamu terserang gamang. Tidak siap dan bengong beberapa
saat. Otakku masih mencerna, mengurai satu per satu apa yang baru saja kamu
katakan.
“ihhh
kakak, kok diam aja.”
“hahaha..
gak tahu harus bilang apa.”
“bilang
I love you too...” balasmu mengajariku.
“eeehh?
Iyaa.. I love you too.” Bahkan setelah kata-kata itu terucap langsung, aku
masih berpikir: benarkah?
Entah
saat itu kamu tahu atau tidak; love, cinta, dan apa pun bahasa yang
mewakilinya, bagiku itu bahasa langit yang perlu mengumpulkan keberanian dan
kesadaran untuk mengungkapkannya.
Bagiku,
cinta itu berarti komitmen.
Cinta
itu berarti janji, janji untuk membantumu melewati kesulitan dan memperlakukanmu
dengan sebaik-baik perlakuan.
Cinta
itu berarti memberi, menggetarkan dan menghidupkan hati.
Cinta
itu lapang dada menerima kelebihan dan kekurangan.
Cinta
itu bukti, ia nyata, bukan omong kosong atau kata-kata utopis.
Dan
yaaahh.. cinta punya banyak makna untuk diartikan. Seperti warna air murni, begitu
bening. Ia menjadi merah, ketika kita memberinya warna merah; menjadi biru saat
kita mencelupkan warna biru; pun dengan warna lainnya.
Dan
tahu kah kamu, mengapa aku perlu waktu untuk balik berkata cinta padamu? karena
komitmen itu bukan hanya jatuh padamu, tapi juga ada Allah di atasmu.
Maka
untuk saat ini, aku masih berusaha. I try
to love you hardly because Allah.
---------------------------------------------
Malamnya,
ada pesan singkat di kotak masuk:
Ana
uhibukki fillah *peluk*
Dari
orang yang berbeda. :)
Komentar
Posting Komentar