Langsung ke konten utama

Reborn

I hate my self.
Aku benci diriku yang terlalu banyak gagal karena kelemahan dan kekurangan diri sendiri.
Aku benci diriku yang  yang sudah banyak berusaha, tapi semua terasa sia-sia.
Aku benci pada diriku, yang hanya bisa diperdaya oleh orang lain.
Aku juga benci pada lingkunganku yang kejam dan oportunis. 
Semuanya membuatku stuck dan tak berkembang. 
Aku sendirian dan kesepian.
Lama-lama aku marah dan iri melihat orang lain. 
Tiap hari aku tersiksa, tapi mengapa orang lain bisa sukses dan bahagia.
Apa yang salah?

Adakah yang membenci diri sendiri seperti itu?
Jangan-jangan perasaan marah, iri, dendam, dan sakit itu hanya ada pada diri kita sendiri yang sedang memelihara perasaan dan pikiran negatif. Segala rentetan kegagalan, kesialan, dan kerugian yang dialami dikarenakan perasaan dan pikiran negatif yang terkunci di dalam hati. Hati kita tidak ikhlas, sulit menerima, lalu menjadi sesak dan dunia kita terasa sempit karenanya.

Bagaimana caranya agar bisa keluar dari lingkaran hitam itu?
Cara paling mudah untuk dihadapi ketika seseorang merasa lemah adalah mencari alasan dan pembenaran atas ketidakmampuan itu sendiri. Tapi mau sampai kapan berlindung dibalik alasan-alasan konyol? Bukankah itu hanya membuat kita terlihat semakin menyedihkan. Bisa jadi kita berkali-kali gagal, karena yang kita perbaiki hanya bagian dari akibat, bukan si penyebab. 

Salah satu hadits qudsi mengatakan bahwa Allah itu sesuai dengan prasangka hambanya. Maka kita tidak boleh berputus asa apalagi berprasangka buruk pada ketetapanNya. Dengan menerima apapun takdirNya -setelah kita berdoa dan berusaha- itu jauh membuat hati kita lebih lapang. Hidup kita bisa sedikit lebih tenang dan menyenangkan. Persepsi kita tidak melulu suram. Kita perlu mengatur ulang pola pikir kita. Yang perlu diingat, pola pikir positif tidak akan menghilangkan kejadian buruk dalam hidup kita. Tapi itu bisa membantu kita dalam melewati kejadian-kejadian tersebut. 

Apa kabar dengan kekurangan dan kelemahan kita?
Kalau itu terlalu sulit untuk diperbaiki, terima saja dengan lapang dada. Diterima bukan berarti selalu bisa jadi bahan excuse atau alasan untuk pemakluman. Hanya saja daripada membuang waktu, akan lebih baik jika mengganti fokus dengan mengembangkan potensi-potensi kekuatan yang kita punya. Tiap orang pasti diciptakan dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Terus bersabar dengan proses dan semangat untuk berkembang menjadi lebih baik. 

Sesekali melihat kesuksesan orang lain sebagai motivasi tentu boleh. Tapi jangan sampai itu membuatmu iri atau bahkan stres. Acuan perkembangan diri adalah dirimu sendiri. Berusahalah menjadi dirimu yang lebih baik dari kamu yang kemarin. Tentu itu merupakan pencapaian yang menguntungkan, bukan kerugian. Saatnya kamu lebih menerima dan mencintai diri sendiri. Love yourself, then you ready to REBORN.

Peringatan: faktanya ini bukan saran yang instan dan mudah dijalani memang.
Selamat bermetamorfosis.

---------------------------------

Tulisan ini merupakan bagian dari #sabtulis. Apa itu sabtulis? Sabtulis adalah gerakan menulis di hari Sabtu bagi sobat yang ingin menjadikan malam minggunya lebih produktif, melatih kemampuan menyampaikan gagasan atau mengekspresikan diri melalui tulisan, serta membentuk kebiasaan baik dalam menulis. Mari ikutan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kutipan Menarik dari Buku Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi

Buku “Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi” karangan Boy Candra ini saya beli beberapa hari yang lalu. Kalau ada yang bilang jangan menilai sebuah buku hanya dari sampulnya saja, mungkin saya adalah bagian dari sebuah anomali. Nyatanya, keputusan saya untuk membeli novel ini sebagian besar ditentukan oleh apa yang ditampilkan pada bagian sampulnya. Saya tertarik membeli sebab sampul bukunya yang sederhana dengan ilustrasi dua orang yang berada di bawah hujan ditambah beberapa kalimat narasi di sampul belakang buku.  Ini pertama kalinya saya membaca karya dari Boy Candra. Sebuah novel yang cukup renyah untuk dicerna. Hanya perlu waktu setengah hari untuk menyelesaikan buku setebal 284 halaman ini. Berlatar belakang dunia perkuliahan, tokoh Kevin, Nara, Juned, dan Tiara dipertemukan. Kevin dan Nara sudah bersahabat sejak kecil. Diam-diam ia memendam perasaan pada Nara. Nara yang tidak tahu bahwa Kevin punya perasaan lebih padanya, pernah meminta Kevin untuk menjadi sahabat selaman...

Ruhiyah dan Dakwah

Assalamua’alaykum, silahkan dibaca, Semoga bermanfaat.. :D Materi 1 : ma’rifatu dakwah Secara bahasa, ma’rifat artinya mengenal dan dakwah artinya menyampaikan. Pengertian dakwah menurut fiqih dakwah yaitu : a)       Dakwatunnas illallah, yaitu mengajak manusia kepada Allah. Melakukan sesuatu dengan tujuan ridho Allah, bukan karena figuritas seseorang. b)       Bil hikmah wal ma’uizzatil hasanah, yaitu dilakukan dengan hikmah dan dengan pelajaran yang baik. c)       Hatta ya’furu bitthagut wa yu’minubillah, yaitu sampai yang diajak mengingkari yang thagut (sesembahan selain Allah). d)       (afwan, yang ini lupa bahasa arabnya apa...hehe), pokoknya agar manusia keluar dari kegelapan (jahilliyah) dan menuju kepada cahaya (islam).

Happiness Is

Psikologi positif pada awalnya dicetuskan oleh Martin Seligman. Psikologi positif memandang pada dasarnya manusia itu mencari kebahagiaan ( happiness ).  Psikologi positif memusatkan diri kepada keutamaan-keutamaan manusia, hidup dengan moralitas, tahu yang baik dan yang buruk. Karena itu secara keseluruhan mengandalkan akal budi dan nurani. Kalaupun emosi, maka emosi yang dipakai adalah emosi positif. Dalam psikologi positif, seluruh tubuh (jiwa & raga) adalah sumber kekuatan, keutamaan, dan nilai-nilai yang menggerakkan manusia. What is happiness? Happiness atau kebahagiaan itu bukan senang melihat orang menderita dan sengsara ketika melihat orang lain senang. Bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram, bebas dari segala hal yang menyusahkan. Authentic happiness adalah tujuan akhir keberadaan manusia, thrive/flourish adalah tanda dari authentic happiness. Where does happiness come from, Nature or Nurture? Ada dua pendapat dalam membahas keb...