“Assalamu’alaykum
yuning. Bagaimana kabarnya? Lagi sibuk apa sekarang?”
Sms dari
Nurmalasari yang memberiku kejutan diantara banyaknya sms di kotak masuk pesanku. Nurmalasari, yang biasa dipanggil lala
adalah temanku dari jurusan D3 Manajemen. Sudah lama tidak terdengar kabarnya.
“Wa’alaykumsalam.
Alhamdulillah. Sekarang lagi sibuk kuliah aja. Lala gimana kabarnya?”
“Alhamdulillah
baik. Ning aku mau tanya-tanya nih.”
“tanya apa
la? Insya Allah kalau aku tahu aku jawab.”
“soal solat
tahajud ning. Emang harus tidur dulu ya? Aku kan sering ngerjain tugas sampai
malam, trus mau solat tahajud. Itu gimana?”
Pertanyaan
itu serasa menohok ke jantung hatiku. Minder saat menyadari dia yang baru
setahun lalu berhijab, benar-benar bersemangat dalam menjalankan perintah-Nya.
Aku? Berpikir keras kapan terakhir kali khusyuk bermalam-malam dengan Sang
Pencipta. Terlalu lelah dengan aktifitas dunia hingga ibadah yaumiyah sering
terbengkalai.
Apa yang
salah?
Teringat
nasehat seorang kakak, “Bukanlah kuantitas yang salah, tetapi kualitas diri
yang mesti dibenahi. Karena amanah sejalan dengan iman.”
Lantas
mengapa semakin banyak amanah, justru iman terasa semakin compang camping?
Padahal
Allah bersumpah dalam kitab-Nya,
“Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam
kerugian.” (QS. Al Asr 1-2)
Jadi merasa
termasuk orang yang rugi dan melalaikan waktu :’(
#Muhasabah
Komentar
Posting Komentar