Langsung ke konten utama

Doa #1

#Doa Teruntuk

1. seorang teman, semoga proses operasi rahim ibumu lancar dan beliau lekas membaik. Semoga Allah menghapus kesedihanmu dan menggantinya dengan kristal kebahagiaan di hari-harimu kelak. Semoga kamu menjadi perempuan yang kuat dan tetap baik hatinya.
2. seorang adik yang baru saja ditinggal ibunya, semoga menjadi anak sholehah dan dikumpulkan dengan keluarga yang kamu cintai dalam jannahnya Allah.
3. seorang teman, gak nyangka bisa jadi temanmu. Kamu, yang gak sengaja terpotret pada waktu itu. Perlu perbesar ratusan persen untuk menyakinkan diri sendiri, bahwa itu kamu. Semoga ibumu juga lekas sembuh. Semakin dalam cintamu padanya, semakin sulit kamu mengekspresikannya. Ketika kutanya tentangnya, kamu berpikir agak lama dan bilang: gak apa-apa. Saat itu aku tahu, kamu pun tengah terluka, gak siap untuk kehilangan.
4. seorang kakak, semoga dipertemukan dengan jodoh yang sekufu dan mendekatkan kakak dengan surganya Allah.
5. saudara-saudara seiman yang sedang terzalimi di Mesir, Palestina, Suriah, Rohingya (yang ini gak bisa berkata banyak, nyeeess pas liat foto-foto kondisi mereka)

Aamiin, kabulkanlah ya Allah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

takut ._____.

Akhir-akhir ini merasa aneh... Diperlakukan seperti perempuan (normal) Jadi agak kikuk, juga takut. Perempuan yang biasanya diminta untuk melindungi, Menjaga yang lainnya. Sekarang justru kebalikannya, dilindungi, dijaga. Apa-apa biasanya sendiri. Sekarang-sekarang dibantu, ditemani. Mereka baik...sungguh Takut...berada dalam zona nyaman Takut...merasa aman Takut...melemah Takut...terbiasa

This Is Not My Passion

Disemester ini, semester enam, rasanya seperti kehilangan semangat. Lost my passion. Malas banget. Kuliah rasanya gak nyaman. Dateng sih dateng. Raganya ada, tapi pikirannya gak tahu kemana. Parah banget ya. Gak cuma kuliah, organisasi pun juga lagi malas. Minggu-minggu ini cuma jadi pengamat aja. Dan hari ini ada setumpuk agenda, tapi akhirnya kuputuskan dirumah saja. Alias bolos. Gak kuliah, gak datang tahsin, dan gak datang kajian. Yaampun, devil sedang berjaya nih. Kuliah rasanya begitu-gitu doang. Dari semester ke semester dosennya itu-itu lagi, dengan cara mengajar yang gitu lagi gitu lagi. Ada sih dosen yang ajib, kalau beliau ngajar gak sekedar transfer ilmu, tapi transfer emosi juga. Kita diajak diskusi. Diajak mikir beneran mikir. Kalau kami salah, dikasih tahu yang benar. Bukan tipe dosen yang bisanya cuma menghakimi. Walaupun mata kuliah yang beliau ajar termasuk yang sulit dipahami, tapi ngajarnya enak. Aku pribadi enjoy, gak males-malesan masuk ke kelas beliau. Y...

Kutipan Menarik dari Buku Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi

Buku “Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi” karangan Boy Candra ini saya beli beberapa hari yang lalu. Kalau ada yang bilang jangan menilai sebuah buku hanya dari sampulnya saja, mungkin saya adalah bagian dari sebuah anomali. Nyatanya, keputusan saya untuk membeli novel ini sebagian besar ditentukan oleh apa yang ditampilkan pada bagian sampulnya. Saya tertarik membeli sebab sampul bukunya yang sederhana dengan ilustrasi dua orang yang berada di bawah hujan ditambah beberapa kalimat narasi di sampul belakang buku.  Ini pertama kalinya saya membaca karya dari Boy Candra. Sebuah novel yang cukup renyah untuk dicerna. Hanya perlu waktu setengah hari untuk menyelesaikan buku setebal 284 halaman ini. Berlatar belakang dunia perkuliahan, tokoh Kevin, Nara, Juned, dan Tiara dipertemukan. Kevin dan Nara sudah bersahabat sejak kecil. Diam-diam ia memendam perasaan pada Nara. Nara yang tidak tahu bahwa Kevin punya perasaan lebih padanya, pernah meminta Kevin untuk menjadi sahabat selaman...