Aku jerry. Usiaku 8
tahun. Aku tidak bodoh. Aku mendapat nilai tinggi untuk semua pelajaran, tapi
papa dan mama jarang memujiku. Sebaliknya, mereka memarahiku karena tidak
mendapat nilai lebih tinggi.
ini kakakku tom, dia
blogger hebat. Tapi lihat mama, dia jelas tidak menghargai bakat kakak. “blogger
hebat ? Menulis omong kosong itu ‘hebat’ ? Kenapa tidak membuatku terkesan
dengan nilai-nilaimu ?”.
“kakak dapat nilai 65
untuk esai bahasa cina”.
“apa 65 nilai yang
bagus ? Aku selalu dapat nilai 85. Berapa banyak puisi tang yang sudah kau baca
? Aku ini editor majalah, tapi bahasa cinamu jelek sekali. Memalukan.”
semua orang dewasa sama
saja. Mereka tidak suka yang kami suka. Mereka suka yang kami tidak suka.
Kadang kami benar-benar kesal. Orang dewasa mengira dengan mengomeli kami,
mereka berkomunikasi. Sebenarnya, mereka cuma bicara sendiri. Kami pura-pura
mendengarkan. Tapi omongan mereka, langsung menguap begitu saja. Mereka tidak
peduli kami mendengarkan atau tidak, asalkan mereka bisa bicara panjang lebar.
Aku ragu mereka sadar kalau omelan mereka bisa membunuh kami. Orang dewasa
terlalu banyak bicara. Apa mereka tidak mengerti dengan yang disebut ‘kelebihan
muatan’ ? Kadang-kadang kami juga ingin didengar. Tapi ketika kami bicara
mereka akan mengatakan “ kau berani menjawab ? Mau sok pintar ? Apa lagi maumu?
Ini demi kebaikanmu. Kami melakukan ini supaya kau jauh dari masalah. Ingat
kata-kataku. Kau mengerti ? Kenapa diam saja ? Apa kau bisu ?”.
kami sama sekali tidak
boleh membantah, kami hanya bisa menjawab ‘hmmm’, ‘ahh’, oh !’. Akhirnya, kami
mengerti lebih baik diam saja. Ketika kami memerlukan mereka, kami mencoba
menghubungi mereka dan yang terjadi adalah suara dari mesin penjawab telepon. “maaf,
aku sedang sibuk. Tinggalkan pesan setelah bunyi ‘bip’. Akan kubalas teleponmu
segera”. Meski kedua orang tuaku masih hidup, rasanya aku tak beda dengan anak
yatim piatu, jadi aku harus mengerjakan semuanya sendiri. Beginilah cara kami
berkomunikasi dengan orang tua, dengan menempelkan pesan di dinding kulkas.
Tapi mereka terlalu sibuk dengan urusannya masing-masing, pesan kami diabaikan
begitu saja.
Hal bodoh yang
dipercayai oleh anak kecil sepertiku karena biasa menonton tv adalah aku
percaya yang ada di tv pasti benar, dan yang ditunjukkan di tv sudah pasti
benar. Aku hanya bisa belajar dari tv, sedangkan orang tuaku ??? Entahlah. Jika
orang tua tidak bisa terlalu diandalkan, maka masih ada teman. Tapi setidaknya
carilah teman yang benar-benar baik dan bukannya menjadi parasit untukmu.
orang dewasa kadang
terlalu egois dan gengsi. Papa tidak suka mengalah, mustahil membuatnya minta
maaf, mama sama saja. Katanya kalau orang dewasa perang dingin, yang minta maaf
duluan dialah yang kalah perang. Aku tak mengerti. Mereka mengajari kami untuk
minta maaf tapi mereka sendiri tidak bisa melakukannya.
Orang tua tidak punya
waktu untuk mengajar anak-anaknya, jadi mereka mengandalkan para guru. Tapi
sikap orang tua dan guru sama saja, hanya sedikit sekali dari mereka yang bisa
menjadi orang tua dan guru yang baik bagi anak dan muridnya. Kakakku dan
temannya terlibat masalah dengan gurunya. Berita tentang guru memukul murid
menjadi perdebatan diseluruh negeri, semua orang membicarakannya.
“ hukuman fisik cuma
masalah kecil, yang jadi perhatian adalah tempramen para guru yang sangat
memprihatinkan”.
“asalkan murid tidak
dipukul sampai mati, guru cuma menjalankan tugasnya. Kenapa guru harus
disalahkan ? “.
“anak-anak banyak
menghabiskan waktu di sekolah. Kalau kekerasan diperbolehkan disekolah, apa
bedanya dengan dijalanan ? ”. Dan banyak lagi komentar yang masyarakat yang
diungkap media tentang hal itu.
Walaupun begitu, setiap
orang bisa berubah. Saat masih kecil, ada banyak dukungan dan pujian untuk
membantu kita melewati rintangan. Kita tidak sadar betapa beruntunganya kita
saati itu. Tapi seiring waktu berlalu, dukungan dan pujian itu berubah seiring
kita beranjak dewasa. Semua jadi berbeda.
Kapan terakhir kali kau
memuji seseorang ? Kapan terakhir kali orang lain memujimu ? Sudah lama bukan ?
Lihatlah sisi baik seseorang, berikanlah ia pujian. Apa itu sulit ? Semua orang
butuh perhatian. Tapi kenapa kita sering ragu untuk sekedar memberi pujian ?.
Ada juga orang tua yang sangat menyayangi anaknya, hanya saja dia tidak tahu
bagaimana cara menunjukkannya. Pengakuan terhadap seseorang adalah sumber
kekuatan yang bisa menghasilkan kejaiban. Dalam diri setiap anak ada sisi gelap
dan terang. Carilah sisi terang itu dan semua yang baik akan muncul.
dari film : I not stupid 2.
~ terima kasih buat fany yang udah ngasih film ini, terima kasih juga
buat orang-orang yang udah bikin film ini. filmya amazing, keren banget !
sangat direkomendasikan untuk ditonton ^_^
Komentar
Posting Komentar