Teman-teman di ormawa kampus manggil aku “mba”, “mbak”, atau
kadang “mbae”, padahal yang manggil usianya sepantaran atau kadang lebih tua
malah.
Kalau tukang ojek atau abang-abang yang lagi nawarin barang
dagangannya manggil dengan sebutan “neng”
Bahkan yang terakhir, ada adik angkatanku yang manggil
“adinda” ala bahasa kolosal gitu. Hahaha lucu juga sih, baca SMSnya malah
ngakak tak tertahankan.. ada-ada aja deh.
But, that’s not my name
Hhey, I prefer like
if you call my name.
Just call my real name.
Kenapa?
Karena nama itu diberikan oleh orang tuaku, yang di dalamnya
ada makna dan doa yang mungkin orang lain gak tahu.
Karena memanggil dengan nama itu terasa lebih akrab (kalau
ada yang memanggilmu dengan nama lengkap kemungkinan dia sedang marah sama kamu,,hhe
#pengalaman).
Dari tiga suku kata yang menyusun namaku, ada satu kata yang
aku suka.
Dan kalau ada yang manggil aku dengan satu kata itu, rasanya
aku menjadi seorang dengan kepribadian yang lain.
(coba tebak kata yang mana?? Hoho nanti kalau tahu aku kasih
hadiah deh, LOL :D)
Ada juga yang jadi gugup pas aku bilang panggil namaku aja.
Mungkin dia belum terbiasa.
Haha.
Komentar
Posting Komentar