Welcome
for you, eternal rival.
May
be i am right, but sometimes you’re righter than me.
We
deal for not to deal always.
It
is nice to know you.
You’ve
show me the hole that i can’t see.
I
learn much from you.
So,
let me say “I am proud to be your rival”
Kadang
berbeda pendapat denganmu itu menyenangkan, tapi lebih banyak menyebalkannya
sih. Dan pesan dari seorang kakak “bersabar, coba lebih memahami, mungkin dia
melihat bukan dari sudut pandang yang kamu lihat. Hindari perdebatan, sekali
pun kamu benar” selalu jadi pengerem ketika ego mulai menguasai diri. Ketika
kamu dan rivalmu itu berselisih tentang sebuah perkara entah itu kebijakan atau
dalam hal kebaikan, maka ingat ini ya:
“tentang
sesuatu apapun kamu berselisih maka putusannya (terserah) kepada Allah (yang
mempunyai sifat-sifat demikian). Itulah Allah Tuhanku. KepadaNya-lah aku
bertawakal dan kepadaNya-lah aku kembali” (QS. Asy-Syuro: 10)
Dan
instrospeksi dirimu sendiri Ning, barangkali terselip bisikan-bisikan setan
yang menyertai egomu.
Komentar
Posting Komentar