Seperti
bernapas,
Begitu
menderita ketika napas menjadi sulit,
Dada
menyempit, sesak.
Kita
sering alpa untuk bersyukur,
Menganggap
bahwa kemampuan kita untuk bernapas memang seharusnya begitu adanya, taken for granted
Bagaimana
dengan nikmat yang lainnya?
Ketika
Allah mencabut kembali nikmat-nikmatnya dari kita dengan begitu lembut,
Kadang
saking lembutnya, tak terasa oleh kita.
Dan
ketika penyesalan itu datang, kita tak lagi memiliki apa-apa.
“nikmat
Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?”
Komentar
Posting Komentar