“ini
yang bikin desainnya siapa?” katanya sambil menghadap ke arahku dan teman
perempuanku. “desainnya bagus! aku suka.” lanjutnya. Teman perempuanku balik
ikut menatapku juga, menunggu jawaban. “emmn.. seksi publikasi. Iya, yang buat
seksi publikasi.”
Desainnya
bagus.... jujur aku tak menyangka akan mendapat komentar itu. Dia orang pertama
yang bilang “bagus” tepat di depan designernya. Daaaann itu rasanyaaaa....
membuatku tersipu malu, jadi kubilang yang membuatnya seksi publikasi. Dan
memang benar secara konsep desain ini digarap bersama dengan kepala koordinator
publikasi.
Surprised sekali mendapat
apresiasi seperti itu. Karena tak banyak orang yang mengapresiasi sebuah karya desain.
Banyak orang yang tak tahu bagaimana sulitnya mencari ide, bagaimana frustasinya
tidak bisa membuat sebuah harmoni gambar dengan software yang asing, bagaimana
seseorang mungkin menghabiskan waktu dan pikirannya, tentang bagaimana kinerja
desainer di balik layar. Kebanyakan mereka hanya bisa menilai.
Tahu
rasanya ketika berhari-hari kamu berusaha untuk membuat sebuah karya yang
berbeda, lalu setelah kamu tunjukkan kepada atasanmu, dia hanya bilang
“desainnya norak, terlalu colorfull, yang ini saya gak suka, yang ini juga,
sejujurnya saya gak suka semua desainnya!”
Kalau
mendengar kata-kata seperti itu, inginnya berhenti saja, biar mereka cari
desainner yang lebih baik. Padahal mereka belum tentu bisa membuatnya. Lagipula
ini bukanlah sebuah pekerjaan profit.
Alih-alih
memberi komentar yang menyakitkan, apa susahnya memberi sedikit apresiasi atas
kerja keras orang-orang dalam bidang apapun kemudian baru memberi masukan yang
lebih baik.
Well,
terimakasih yaa, walau singkat dan sederhana, tapi ”bagus” itu sangat menyentuh.
*arigatou
*kawaii
ne
Komentar
Posting Komentar