Langsung ke konten utama

Peristiwa Pagi

Peristiwa pagi...
Dalam sebuah wejangan pesan mama:

“jadi orang tua itu ya harusnya sayang sama anaknya, kasih perhatian. Jangan maunya mikirin dirinya sendiri mulu, hobinya saja yang di urus. Senang-senang sendirian, pendidikan anaknya gak jadi perhatian. Kalau sama mama, memang kami orang lain. Tapi ini kan anaknya, darah dagingnya sendiri. Kalau hari ini sama anaknya saja pelit, ngasih sesuatu gak ikhlas, ga ada kasih sayangnya...duh, gimana nanti tuanya? Gimana nanti kalau dibalikin sama anaknya? Kalau sudah tua, gak bisa apa-apa, gimana itu kalau dicuekin sama anaknya, ditinggalin, perintahnya ga dipatuhin gara-gara dulu anaknya pas minta sesuatu yang jadi kebutuhannya keseringan diacuhin...wah rasa itu! Makanya tuh! Noh mungkin banyak orang-orang yang udah renta pada tinggal di panti jompo, gak diurusin sama keluarganya.”

“tapi Ning, kamu jangan begitu ya. Kalau nanti sudah sukses, sudah bisa menghidupi diri sendiri, minimal bisa bantu-bantu mama di dapur. Kalau saat ini kami mungkin menyakiti kamu, bapakmu kurang ada perhatian sama anak-anaknya, maafkan kami... maafkan bapakmu. jangan begitu ya... tetaplah jadi anak yang sholeh, yang berbakti. Doakan kami. Nanti kalau kamu jadi orang tua, jadilah orang tua yang baik-baik. Juga dengan orang lain, namanya orang gak semuanya bisa sepaham dengan kamu, mungkin beberapa ada yang tidak menyukaimu. Janganlah balas perbuatan buruk mereka dengan hal yang buruk pula, meskipun kamu mungkin berhak untuk melakukannya. Balaslah dengan yang lebih baik, maafkan, doakan. “

Rabbigfirli...
Rabbigfirli...
Ya Allah ampunilah aku,
Waliwalidayya..
Dan kedua orang tuaku,
Warhamhuma kama rabbayani shagira..
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi aku di waktu kecilku.
Allah, mampukanlah aku untuk menjadi anak yang sholehah
Karuniakanlah aku kekuatan untuk menahan rasa sakit
Berilah aku cahayaMu untuk tetap berbuat adil dan berlaku baik
Pada mereka yang mungkin memperlakukanku dengan kurang baik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kutipan Menarik dari Buku Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi

Buku “Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi” karangan Boy Candra ini saya beli beberapa hari yang lalu. Kalau ada yang bilang jangan menilai sebuah buku hanya dari sampulnya saja, mungkin saya adalah bagian dari sebuah anomali. Nyatanya, keputusan saya untuk membeli novel ini sebagian besar ditentukan oleh apa yang ditampilkan pada bagian sampulnya. Saya tertarik membeli sebab sampul bukunya yang sederhana dengan ilustrasi dua orang yang berada di bawah hujan ditambah beberapa kalimat narasi di sampul belakang buku.  Ini pertama kalinya saya membaca karya dari Boy Candra. Sebuah novel yang cukup renyah untuk dicerna. Hanya perlu waktu setengah hari untuk menyelesaikan buku setebal 284 halaman ini. Berlatar belakang dunia perkuliahan, tokoh Kevin, Nara, Juned, dan Tiara dipertemukan. Kevin dan Nara sudah bersahabat sejak kecil. Diam-diam ia memendam perasaan pada Nara. Nara yang tidak tahu bahwa Kevin punya perasaan lebih padanya, pernah meminta Kevin untuk menjadi sahabat selaman...

Sebuah Nasihat yang (Tidak) Perlu Dimasukkan ke Hati

Jarang-jarang temanku berpendapat sebegini panjangnya. "Ning, selama berhubungan dengan manusia; ketulusan itu utopis banget. Apalagi zaman sekarang. Naif namanya kamu percaya dengan hal itu. Nih ya, mungkin kamu engga sadar; sebenernya orang-orang yang memberi kebaikan mereka ke kamu diam-diam mereka sedang menganggapmu seperti celengan. Suatu saat mereka pasti akan meminta kembali kebaikan itu darimu dalam bentuk yang lain. Lalu ketika kamu tidak bisa atau memilih untuk tidak ingin mengembalikan itu; mereka mulai mengungkit-ungkit aset apa yang sudah ditanamkannya  kepadamu. Kemudian dengan bias, kamu dianggap tidak sadar diri, tidak tahu balas budi, tidak tahu caranya bersyukur pada mereka. See??? Waspada saja kalau banyak orang baik yang terlalu baik disekitarmu, ingat ya; di dunia ini tuh gak ada yang mananya gratisan. Jangan percaya, bohong! Mungkin mulanya kamu sulit melihat ujungnya, tapi pasti ada yang tersembunyi dibalik itu. Terserah sih ma...

Ruhiyah dan Dakwah

Assalamua’alaykum, silahkan dibaca, Semoga bermanfaat.. :D Materi 1 : ma’rifatu dakwah Secara bahasa, ma’rifat artinya mengenal dan dakwah artinya menyampaikan. Pengertian dakwah menurut fiqih dakwah yaitu : a)       Dakwatunnas illallah, yaitu mengajak manusia kepada Allah. Melakukan sesuatu dengan tujuan ridho Allah, bukan karena figuritas seseorang. b)       Bil hikmah wal ma’uizzatil hasanah, yaitu dilakukan dengan hikmah dan dengan pelajaran yang baik. c)       Hatta ya’furu bitthagut wa yu’minubillah, yaitu sampai yang diajak mengingkari yang thagut (sesembahan selain Allah). d)       (afwan, yang ini lupa bahasa arabnya apa...hehe), pokoknya agar manusia keluar dari kegelapan (jahilliyah) dan menuju kepada cahaya (islam).